Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Malang, Kamis (15/9) menerima kunjungan Benchmarking Peserta Diklat Pim Tingkat III Angkatan XII dari Badan Diklat Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016 di Ruang Sidang Balaikota Malang.
Peserta sebanyak 32 orang itu diterima oleh Sekretaris Daerah Kota Malang Dr. Drs. Idrus Ahmad, M.Si dan kepala BKD, Drs. Subkhan, sementara rombongan dari Provinsi Sulawesi Tengah sendiri dipimpin oleh Drs. Rifai Lov, M.Si Kepala Badan Diklat Provinsi Sulawesi Tengah.
Dalam sambutan Walikota yang dibacakan oleh Idrus Ahmad, mengucapkan terimakasih dan memberi sambutan selamat datang kepada rombongan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah yang telah mempercayakan Kota Malang sebagai salah satu tujuan dari kegiatan Benchmarking.
Idrus menyampaikan kota malang memiliki luas wilayah 110, 6 kilo meter persegi dengan jumlah penduduk mencapai lebih kurang 873, 716 jiwa dimana secara administratif, Kota Malang terbagi atas 5 wilayah kecamatan, dan 57 kelurahan.
Dijelaskan pula, Pemerintah Kota Malang memiliki beberapa prioritas yang teralirkan dalam sasaran strategis masing-masing SKPD sesuai tugas dan kewenangannya, dan dioperasionalkan dalam program dan kegiatan beserta anggaran pada tiap-tiap SKPD.
“Salah satunya adalah program untuk mewujudkan Kota Malang berwawasan lingkungan, yang dilakukan dengan berbagai penanganan, diantaranya melalui manajemen penataan dan pengelolaan sampah, serta penataan lingkungan yang bersih dan sehat”, ujar Idrus.
Kepala Badan Diklat Provinsi Sulawesi Tengah Drs. Rifai Lov, M.Si menjelaskan tujuan kegiatan Benchmarking ini merupakan amanah dari Peraturan Kepala Lembaga Negara No. 19 tahun 2015 tentang Pedoman, Penyelanggaraan, Pendidikan dan Pelatihan Tingkat III, dengan harapan peserta dapat mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan organisasi dalam pengelolaan program dan kegiatan serta mempelajari apa saja tantangan, hambatan dan cara mengatasinya di Kota Malang. Serta bagaimana proses implementasi suatu inovasi atau kebijakan inovatif yang dilakukan pemerintah Kota malang.
“Kami memilih Malang karena Kota Malang dengan lomba inovasi dan teknologinya oleh Bapeda Kota Malang sangatlah mengagumkan. Di malang juga terdapat emas hitam, dibalik tumpukan sampah yang menjadi usaha, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran dan menciptakan lapangan kerja, sehingga mampu menggerakan perekonomian daerah “ jelasnya.
Acara dilanjutkan dengan tukar menukar cindera mata dari kedua belah pihak. (Dn)