Resmi Dibuka, Festival Mbois 10 dan ICCF 2025 Digelar di MCC Kota Malang

Jurnalismalang.com – Beragam potensi talenta yang ada di Malang Raya, membuat kota yang juga dijuluki sebagai Kota Pendidikan dan Kota Apel itu, terpilih menjadi tuan rumah pesta kreatif terbesar Tahun 2025, yakni Festival Mbois 10 dan Indonesia Creative Cities Festival 2025 (ICCF), yang resmi dibuka pada, Kamis (06/11/25), dan akan digelar sampai 9 November 2025, di Malang Creative Center (MCC) Kota Malang.

Ketua Panitia Festival Mbois 10, Gedeon Soerja Ardi Noegraha menyampaikan, kolaborasi dengan sejumlah komunitas yang ada di Malang Raya, berawal dari Malang Creative Fusion yang kemudian dilakukan aktivasi 17 sub sector secara kolektif, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Malang, melalui beragam fasilitas di MCC.

“Kita melakukan kerja bersama-sama, untuk mencapai target lebih tinggi dari yang sudah dicapai di tingkat Nasional. Malang melalui komunitas Ekraf ini, harus ke level dunia, mangkanya kita mencoba ke Unesco, dan kita memilih media Art, akhirnya lolos,” sampainya.

Ia melanjutkan, setelah Kota Malang ditetapkan sebagai Kota Kreatif Dunia oleh UNESCO melalui media Art, ICCF berkewajiban untuk melakukan update berkala sisi media Art di Kota Malang.

“Setelah ini selesai, kita akan bekerja lagi untuk mengaktivasi media Art apa yang akan dibuat, dan kita harus mempunyai inovasi baru yang bisa ditunjukkan ke negara-negara lain,” sambungnya.

Gedeon berharap ICCF 2025 bisa membuat Malang Raya menjadi center point bagi kota lainnya, terutama untuk melihat media Artnya, dimana Kota Malang untuk kreatifitasnya, dan Kota Batu untuk potensi alamnya, seperti keberadaan KEK dan Candi Kidal.

Sementara itu, Kadiskopindag Kota Malang, DR. Eko Sri Yuliadi, S.Sos., M.M menuturkan, Festival Mbois 10 bertemakan “Senyawa Malang Raya Untuk Nusantaraya” sesuai dengan program 1.000 event yang digaungkan oleh Walikota Malang, dimana Ekraf membuat pertumbuhan ekonomi di Kota Malang berada diatas Nasional dan Jawa Timur, dimana hal tersebut berdampak positif bagi sektor lainnya.

“Artinya bahwa ekonomi kreatif di Kota Malang, ekonomi mikronya cukup bergerak. Ini adalah peran dari para pelaku ekonomi kreatif. Sudah diputuskan pada 31 Oktober kemarin ya, Kota Malang ditetapkan sebagai Kota Kreatif Dunia melalui media Art,” tutur Eko.

Soesetyo Priharjanto, regional CEO BNI Kanwil 18, selaku pihak sponsor, menyampaikan rasa terima kasih dan bangganya, atas kesempatan yang diberikan kepada BNI, untuk ikut andil dalam event tersebut, karena salah satu platform terkait perbankan saat ini adalah bagaimana mengembangkan industri kreatif.

“BNI bukan hanya mendukung industri kreatif lokal, tapi juga sampai Internasional. Kita punya beberapa produk yang bisa melalukan pembiayaan, pendampingan bahkan mencari pasar di media,” katanya.(DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top