Jurnalismalang.com – Bekerjasama dengan International Cultural Foundation (ICF) dari Korea, ASEAN Cultural Landscape Association dan ASEAN Academy of Culture, Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang, menggelar “17th ACLA And 3rd AAC International Symposium 2025”, bertempat di Graha Pancasila Balai Among Tani Kota Batu, pada Kamis (28/08/2025).
Dr. Erwin Ismu Wisnubroto, SP., M.Phil(Sc), Wakil Rektor III UNITRI Malang menjelaskan, Kota Batu dipilih sebagai lokasi acara International Symposium 2025, karena tema utama dari ICF adalah kebudayaan, yakni bagaimana keberagaman budaya Asia dinilai sebagai suatu kekayaan, dan hal tersebut cocok dengan Kota Batu, yang juga memiliki nilai budaya sangat kuat.
“Karena tema utama ICF adalah tentang kebudayaan, bagaimana kebudayaan Asia yang sangat beragam itu juga sebagai kekayaan, dan Batu di Jawa Timur juga mempunyai nilai budaya yang sangat kuat. Disamping pada pertemuan sebelumnya di Thailand, Vietnam dan China, itu ada Global Networking. Jadi saling mempromosikan Kota Batu sebagai destinasi wisata tingkat Internasional,” jelasnya.
Ia melanjutkan, total ada 170 peserta yang mengikuti International Symposium 2025, baik peserta dari Luar Negeri maupun beberapa mitra Universitas rekanan UNITRI Malang, baik di Jawa Timur dan Indonesia.
“Ada yang dari Bandung, ada yang dari Bogor, ada yang dari Denpasar, Bali juga ada. Kemudian rekan-rekan di ekonomi kreatif Kota Batu dan budaya wanita Kota Batu tentunya juga sebagai peserta dan beberapa peserta dalam acara ini, tentunya juga dengan saya tadi sampaikan global networking jadi ada beberapa entiti usaha lokal Malang dan Batu yang juga terlibat di sini,” sambungnya.
Ditanya soal target dari digelarnya event Intenasional tersebut, Dr. Erwin menambahkan, ACLA diyakini sebagai “Kick Off”- nya atau membawa Kota Batu ke dunia Internasional, dan membawa UNITRI Malang untuk lebih berkiprah tidak hanya di Malang, namun juga di Jawa Timur bahkan Intenasional, serta menghubungkan berbagai pihak yang mungkin selama ini belum pernah tahu, terlebih yang berkaitan soal Budaya.
“Budaya sekali lagi dalam artian luas, bukan hanya kesenian. Tapi budaya untuk cara hidup, filosofi dan identitas. Harapannya ini bisa menjadi forum yang bersinergi untuk semuanya,” pungkasnya.(DnD)