Demi Majukan Usaha Kecil, Pemkot Malang Gandeng TNI dan Pengusaha Lokal Bangun UMKM Centre

Jurnalismalang – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) adalah tumpuan hidup masyarakat di masa sekarang ketika lapangan pekerjaan tidak sesuai dengan jumlah calon tenaga kerja. Untuk itu, Pemerintah Kota Malang bersama Diskopindag Kota Malang, Asosiasi UMKM Nusantara Rakyat Sejahtera (AMNARA), dan Rindam V Brawijaya, berinisiatif membangun UMKM Center untuk memajukan industry kecil dan menengah di Kota Malang.

“Ini sebagai solusi permasalahan UMKM di Kota Malang. Selain itu, ini akan menjadi jujukan bagi mereka yang mencari lokasi produk-produk berkualitas Kota Malang,” terang Walikota Malang Wahyu Hidayat dalam acara peletakan batu pertama UMKM Centre di Jl. Panglima Sudirman, Malang, Sabtu (23/08).

Menurut Wahyu, pembangunan UMKM Centre ini merupakan perwujudan dari program yang sudah digagas sebelumnya, yaitu Ngalam Laris untuk mempromosikan produk lokal, dan Ngalam Idrek yang bertujuan menciptakan lapangan kerja.

“Target gedung UMKM Centre ini adalah tiga lantai, dan kami beharap 10 persen dari UMKM di Kota Malang bisa terfasilitasi di UMKM Centre. AMNARA nantinya akan memilih dan memilah mana saja UMKM untuk masuk di UMKM Centre ini,” tambahnya.

Pemerintah Kota Malang juga tidak sekadar memberikan tempat. Para pelaku UMKM akan mendapat bantuan dalam hal marketing, semi proses, produksi, dan penjualannya di UMKM Centre.

“Kami bekerja sama dengan pengusaha lokal yang ada di Kota Malang untuk membangun UMKM Hub,” tambah Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Eko Sri Yuliadi.

“Jumlah UMKM Kota Malang ada 40 ribu, 90 ribu di Kabupaten Malang, dan 28 ribu di Kota Batu, yang kami tampung di sini adalah semua produk UMKM yang kami kurasi dan semua bisa terfasilitasi.”

Walaupun UMKM Centre ini ke depannya akan menjadi etalase semua produk UMKM di Malang Raya, penting untuk mengupayakan adanya pemerataan agar tidak ada UMKM yang diabaikan.

“Saya berharap ada unsur pemerataan UMKM yang eksis di Kota Malang, yang dikurasi itu benar-benar dibina agar tidak ada yang tertinggal,” ujar Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita di acara yang sama. “Saya berharap agar target 10 persen itu betul-betul jadi, jangan sampai tidak ada maintenance. Mudah-mudahan bisa berkelanjutan dan bisa mandiri.” (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top