UB Forest Raih Penghargaan Wana Lestari

Jurnalismalang – Universitas Brawijaya (UB) melalui UB Forest berhasil meraih penghargaan bergengsi Predikat Teladan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Wana Lestari 2025 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan diserahkan pada Jumat, (15/08/2025), di Auditorium Dr. Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Penghargaan ini diberikan setelah melalui proses penilaian ketat selama lebih dari satu tahun.

Kepala UPT Pengelola Kawasan Hutan UB Dr. Mochammad Roviq, S.P., M.P., menjelaskan bahwa UB Forest menjadi yang pertama kali menerima penghargaan untuk kategori KHDTK Diklat Pendidikan dan Pelatihan, sebab nominasi tersebut baru ada di tahun ini.

“Dari 47 KHDTK di Indonesia, alhamdulillah UB Forest yang mendapatkan penghargaan. Ini adalah penghargaan perdana untuk kategori KHDTK, sehingga menjadi momentum bersejarah bagi UB,” ujar Roviq.

Disampaikan Roviq, indikator utama penilaian merujuk pada Permen LHK Nomor 7 Tahun 2021 yang mengatur tugas dan fungsi KHDTK, yaitu pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

UB Forest dinilai berhasil mengoptimalkan fungsi tersebut melalui indikator kekhasan yaitu kegiatan praktikum, field trip, penelitian dosen, hingga program pengabdian masyarakat, hingga jasa lingkungan.

Selain itu, UB Forest juga unggul dalam aspek tugas utama pengelola kawasan perlindungan dan pengelolaan kawasan hutan, termasuk pembuatan SOP pengelolaan kawasan, pencegahan kebakaran, konservasi flora dan fauna, kegiatan rehabilitasi hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Pada tahun 2024 kami sudah menyusun lima SOP antara lain, SOP pencegahan kebakaran dan SOP masuk kawasan hutan, kemudian pada 2025 awal ada tiga SOP tambahan. Ini menjadi bukti kepatuhan kami terhadap regulasi yang berlaku,” tambahnya.

Keberhasilan UB Forest tidak lepas dari dukungan penuh pimpinan universitas, khususnya Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof. Dr. Unti Ludigdo, SE, M.Si.

Dukungan kebijakan tersebut memungkinkan UB Forest melibatkan banyak fakultas lintas disiplin seperti Pertanian, Kedokteran, Peternakan, Biologi, hingga Hukum dalam berbagai kegiatan hutan pendidikan. Termasuk dukungan dari DRPM, DIKST dan UPT LRT serta Direktorat dan seluruh unit kerja di UB.

Selain itu, UB Forest juga menjalin kerja sama dengan mitra eksternal, termasuk Cabang Dinas Kehutanan Malang, Taman Hutan Raya Raden Soerjo dan UPT Pembibitan Tanaman Hutan Jawa Timur. Mitra-mitra strategis lain seperti Perhutani juga sedang dalam proses penjajakan kerjasama.

Penghargaan ini juga membuka peluang strategis bagi UB Forest ke depan. Saat ini, UB Forest tengah menjajaki kerja sama dengan KLHK untuk menjadikannya sebagai mitra resmi dalam pelatihan dan pendidikan kehutanan.

“Jika terealisasi, karena kurikulum hingga sertifikat pelatihan akan diterbitkan Kementerian Kehutanan. Hal ini tentu akan meningkatkan nilai tambah bagi mahasiswa dan alumni UB, karena sertifikat tersebut dapat menjadi kompetensi pendamping ijazah yang diakui secara nasional,” tutup Roviq. [FIM/MIT]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top