Jurnalismalang.com – Bertempat di Hall Utama Gedung Samantha Krida, pada Rabu (16/04/2025), Universitas Brawijaya (UB) Malang menggelar konferensi pers pengukuhan 4 Profesor dari berbagai ilmu, dimana pengukuhan resmi akan digelar di Gedung Samantha Krida UB Malang, pada Selasa (22/04/2025) mendatang.
Keempat Profesor tersebut diantaranya
Prof. Ir. Agung Sugeng Widodo, S,T., M,T., Ph.D., Prof. Dr. Ir. Sugiarto, S.T., M.T., Prof. Ir. Moh Sholichin M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng., yang ketiganya dari Fakultas Teknik, serta Prof. Dr. Ir. Dwi Setijawati, M. Kes., dari FPIK.
Prof. Ir, Agung Sugeng Widodo, ST., MT.,Ph.D., dalam pemaparannya menjelaskan soal “Inovasi Pemanasan untuk Energi Berkelanjutan”, dimana profesor baru dalam bidang ilmu energi dan Pembakaran Gas FT UB Malang itu, menawarkan konsep I-SMS (novasi Selubung Material dan Sirip), sebuah retlector panas bersirip yang berfungsi untuk menangkap dan memantukan kembali panas dari kompor konvensional untuk efisiensi termal.
“I-SMS membuktikan bahwa penambahan selubung dengan material dan konfigurasi tertentu pada system pemanasan air, dapat menaikan efisiensi sebesar £8 Y9, karena proses penangkapan dan pemantulan panas yang terisolasi di dalam selubung. Dengan I-SMS, kita dapat mengurangi pemborosan energi, meningkatkan performa pemanasan, dan menghadirkan solusi lebih ramah lingkungan”, jelasnya.
Sementara Prof. Dr. Ir. Sugiarto, S.T., M.T., dalam pemaparannya menjelaskan soal Teknologi EMF untuk Peningkatan Kualitas Sambungan Las, dimana menurutnya, teknologi EMF memiliki keunggulan yakni dapat memperbesar gaya elektromagnetik, tanpa memperbesar arus las dan masukan panas las.
“Memperbesar gaya elektromagnetik menyebabkan logam cair bergerak lebih cepat dan proses pengadukan logam las cair lebih efektif. Dampaknya suhu puncak semakin turun, laju pendinginan semakin turun, porositas dan cacat las semakin berkurang, struktur las semakin homogen, unmixed zone (UMZ) semakin sempit, kampuh las semakin sempit dan dalam serta kekuatan mekanik sambungan las meningkat”, tuturnya.
Sedangkan Prof. Ir. Mob Sholichin M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng., dalam pemaparannya menjelaskan soal Konsep SMART-UB (Sustainable Mitigation Approach for River Transformation, Ulilization, and Balance) untuk Pengelolaan Sungai berkelanjutan, dimana konsep tersebut disusun untuk menghadapi perkembangan pengelolaan sungai dan lingkungan, khususnya peningkatan beban pencemaran serta penurunan kualitas air di berbagai wilayah.
“Keunggulan SMART-UB menawarkan pendekatan yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim dan tata guna lahan, serta sudah teruji dalam Studi kasus di sungai Brantas, yang menunjukkan efektivitas dalam menekan tingkat pencemaran dan meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya air,” jelasnya.
Dan untuk Prof. Dr. Ir. Dwi Setijawati, M. Kes., dalam pemaparannya menjelaskan soal Model Proses “COSI PROMIKAP-UB”, Inovasi Produk Mikrokapsul Probiotik Lactobacillus acidophilus, dengan pemodelan menggunakan bahan rumput laut jenis Eucheuma sp., metoda proses emulsifikasi yang dilanjutkan dengan pengeringan foammat drying.
Ia menjabarkan bahwa keunggulan model proses tersebut, dirancang untuk meningkatkan stabilitas matriks, viabilitas dan kemudahan aplikasi probiotik pada produk pangan dan non pangan, yang praktis dan berkelanjutan, dengan proses pengeringan relatif cepat.
“Inovasi produk “Cosi Promikap-UB”, ketika diaplikasikan pada produk pangan seperti mie instan ubi jalar ungu dan kuning yang ditambahkan mikrokapsul Lactobacillus acidophilus, menunjukkan bahwa produk inovasi ini dapat mempertahankan viabilitas dari suhu pengolahan,” paparnya.(DnD)