Film Danyang Mahar Tukar Nyawa, Horornya sampai Dirasakan Para Pemain Film

Jurnalismalang – Film Danyang Mahar Tukar Nyawa yang baru dirilis hari ini, Jumat (08/11) ternyata aura mistisnya juga dialami oleh beberapa pemain filmnya, akibat tempat syuting yang dikabarkan memang pernah menjadi tempat mencari pesugihan.

Kisah Galang (Bhisma Mulia) yang jatuh hati pada kekasihnya Resti (Sahila Hisyam) ternyata tidak semulus dengan harapannya untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Poin terpenting karena Galang berasal dari keluarga miskin, sehingga tidak diterima oleh keluarga dari Resti.

Tersinggung karena lamarannya ditolak oleh keluarga Resti, akhirnya Galang nekat mencari pesugihan ke salah satu tempat di Jawa Timur yang sangat dirahasiakan lokasi syutingnya, karena dikabarkan lokasi tersebut sebelumnya memang menjadi salah satu tempat, bagi orang mencari pesugihan dan memberikan sesajen dibawah pohon yang besar.

Ki Randu (Egi Fedly) adalah dukun yang membantu bagi orang untuk mencari pesugihan. Tak tanggung-tanggung, Galang bahkan sempat bertatap muka dengan Danyang, roh penunggu yang selalu mengabulkan seluruh permintaan orang yang datang menyembahnya, dengan syarat adanya tumbal dari orang terdekatnya.

Puncak adegan ketika giliran Resti yang menjadi tumbal dari perilaku Galang, mengetahui hal itu Wulan Guritno yang menjadi Dasmi atau ibu dari Resti, berniat memutus alur kutukan tumbal oleh Danyang.


(Suasana didalam studio, semua penonton tampak puas dan bahagia bertemu dengan Galang dan Kukuh pemeran film Danyang Mahar Tukar Nyawa)

Bhisma atau Galang menyempatkan datang ke bioskop Trans XXI Cinema Malang untuk melihat langsung animo penonton dan responnya.

Disini dirinya bercerita jika kejadian aneh terjadi saat syuting maupun sesudah syuting. Seperti Sahila yang merasa ada yang mengikuti dirinya selama tiga Minggu, serta Kukuh Prasetyo yang dalam adegan sebagai penjual kopi, merasakan sesuatu yang tidak nyaman saat berada di belakang warungnya.

“Saya memang tidak bisa melihat sosok hantu, tapi saya bisa merasakan dan sosok itu selalu mengikuti saya dalam beraktivitas,” tegas Kukuh sambil flashback menceritakan.

Warung kopi tersebut dikelilingi oleh pohon bambu dan terdapat satu pohon besar dan rindang, untuk meletakan sesajen bagi orang yang ingin mendapat pesugihan.

“Apalagi mantra yang diucapkan itu kabarnya memang mantra asli untuk bertemu Danyang dan juga ritual-ritual wajib yang dilakukan sebelum proses syuting,” tambah Bhisma.

Akhir cerita ini terdapat pengorbanan dari seorang ibu untuk mencegah anaknya menjadi tumbal, sehingga ibu tersebut meninggal bersama calon bayi yang ada didalam tubuhnya. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top