Penuhi Kebutuhan Masyarakat Selama Ramadhan Dan Lebaran, BI Malang Siapkan Rp. 4,69 Triliun Uang Pecahan

Jurnalismalang.com – Memberi “THR” berupa uang baru kepada anak kecil, sepertinya sudah menjadi tradisi saat Hari Raya Idul Fitri (Lebaran) tiba, sehingga banyak masyarakat yang rela antri untuk menukarkan Uang Pecahan Baru (UPB) di bank yang menyediakan jasa penukaran uang baru.

Pada Idul Fitri 1445 H Tahun ini, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Malang, menyediakan sebanyak Rp. 4,69 triliun uang pecahan, untuk kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Lebaran.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Malang, Febrina mengatakan, jumlah uang pecahan sebanyak Rp. 4,69 triliun tersebut sebenarnya terdiri dari Uang Layak Edar (ULE), yang tersedia di seluruh mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), dimana untuk periode saat ini jumlah uang pecahan kecil, yang sudah terserap sebanyak Rp. 1,9 miliar, sementara UPB sebagian kecil.

“Karena kalau di ATM, UPBnya itu maunya ULE, kalau uang baru kan lengket. Jadi kita separuh-separuh. Mulai tanggal 1 tadi sampai nanti menjelang liburan, bank-bank sudah narik banyak, itu sudah UPB komponennya, jadi tidak terkonsentrasi lagi di UPK. Nanti kami upayakan akhir Ramadhan bisa terserap semua,” ujarnya.

Saat ditanya apakah penyediaan uang pecahan tersebut berkaitan dengan peningkatan perekonomian di Malang, Febrina menjelaskan bahwa jika melihat hasil Survey Perdagangan Eceran (SPE) pada bulan Februari masih mengalami kontraksi, sementara pada bulan Maret yang memasuki Ramadhan, perdagangan mulai mengalami peningkatan.

“Kita lihat kalau dari sisi industri pengolahan, maksudnya adalah perusahaan, Survey Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) itu sejalan dengan proyeksinya Provinsi Jawa Timur. Jadi di triwulan satu stabil tapi cenderung arahnya meningkat, akhir triwulan satu ada optimisme, banyak order masuk tapi belum eksekusi. Indeks Konsumennya ekspektasinya meningkat sampai Maret,” sambungnya.

Sementara soal berapa banyak jumlah penukar uang pecahan, Febrina tidak bisa memastikan berapa estimasinya, karena setiap nasabah bisa melakukan penarikan setiap saat, dan hal tersebut tidak bisa ditentukan apakah termasuk penukaran atau bukan. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top