Jurnalismalang.com – Ditemui disela acara peringatan HUT Kota Malang ke-110 di Gedung Dewan, pada Sabtu (30/03/24), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, I Made Riandiana Kartika., SE., mengungkapkan bahwa Kota Malang masih stagnan, melihat masih banyak hal “PR” besar yang sampai saat ini belum bisa terlaksana dengan baik, karena “tersandera” oleh masa lalu.
Made mencontohkan seperti kasus 3 Pasar di Kota Malang, yakni Pasar Besar, Pasar Gadang dan Pasar Blimbing yang sampai saat ini belum terselesaikan, kasus jeking, masalah kemacetan, banjir dan banyak lainnya.
“Catatannya itu, segera diselesaikan. Dan tiap tahun saya selalu sampaikan, penuhi kebutuhan primer masyarakat kita, yakni Pendidikan. Setiap tahun ajaran baru, pasti masyarakat kita menjerit soal susahnya mencari sekolah yang diinginkan, yaitu sekolah Negeri, karena itu gratis, nah ini menjadi PR kita,” kata Made.
Tak hanya itu, masalah insidentil lainnya yakni terkait pelayanan kesehatan, dimana beberapa waktu terakhir diketahui banyak Rumah Sakit yang penuh, sehingga belum maksimal memberikan pelayanan kepada pasien.
“Mangkanya saya bilang, IPM tinggi, angka pertumbuhan tinggi, tapi kenyataannya di lapangan banyak masyarakat ditolak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, ini menjadi PR kita bersama,” sambungnya.
Oleh karenanya, Made mengajak seluruh Puskesmas di Kota Malang untuk meningkatkan pelayanan mereka, salah satunya dengan menyediakan rawat inap di Puskesmas, yang artinya membuka cabang terhadap RSUD.
“Semua ada di kelurahan masing-masing, minimal masing-masing Puskesmas bisa merawat sepuluh pasien aja, itu kan sudah sangat mengurangi. Ada dua puluh enam Puskesmas kalikan sepuluh, kan sudah dua ratus enam puluh pasien yang sudah bisa kita layani. Maksud saya lakukan hal-hal yang sifatnya primer aja dulu,” pungkasnya.(DnD)