Jurnalismalang – Memasuki masa tahapan Kampanye Pelaksanaan Pemilu 2024, hiruk-pikuk pesta demokrasi mulai menghangat. Menanggapi hal tersebut, Pj. Walikota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M menyebut kontestasi politik memungkinkan lahirnya perbedaan pemahaman pandangan dan pilihan. Karenanya, Wahyu meminta berbagai elemen di Kota Malang untuk meningkatkan kewaspadaan dini terkait kemungkinan potensi kerawanan yang muncul; seperti dugaan kecurangan, praktik-praktik kotor, isu SARA, intimidasi, maupun provokasi. Menurutnya, efek dari hal-hal itu dapat menganggu stabilitas dan kondusifitas Kota Malang yang selama ini terkenal dengan citra kota yang penuh dengan nuansa toleransi.
“Kita ketahui bersama, tanggal 28 November kemarin, salah satu tahapan pemilu yaitu pelaksanaan kampanye telah resmi dimulai. Hiruk pikuk pesta demokrasi mulai kita rasakan bersama, dan tentu ini adalah dinamika yang perlu menjadi perhatian dan kewaspadaan kita,” ucap Wahyu saat mmbuka kegiatan Sarasehan Kewaspadaan Dini dan Potensi Kerawanan Memasuki Tahapan Kampanye Pelaksanaan Pemilu 2024, bertempat di Ruang Sidang Balaikota Malang (30/11/2023).
Melalui kegiatan sarasehan ini; Wahyu berharap dapat menjadi media sharing dan mendiskusikan langkah-langkah strategis guna semakin mengoptimalkan peran masing-masing stakeholder dalam mewujudkan kewaspadaan dini terhadap potensi kerawanan.
“Sarasehan ini merupakan suatu bentuk upaya dari Pemerintah Kota Malang melalui Bakesbangpol untuk dapat melakukan mitigasi-mitigasi. Sehingga dapat meminimalisir dampak negatif dari pelaksanaan kampanye. Kita duduk bersama ini untuk bisa meningkatkan kewaspadaan agar tidak timbul permasalahan pada pelaksanaan Pemilu dan Pilkada besok,” papar Wahyu.
Sebagai informasi, Sarasehan ini digelar oleh Bakesbangpol Kota Malang dengan melibatkan berbagai unsur, baik dari DPRD, Kejaksaan, Kodim, Polresta, jajaran Camat, KPU, Bawaslu, Perangkat Daerah terkait, hingga jajaran pengurus Partai Politik.
Terakhir, Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Rinawati, menyebut bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan pemilu tahun 2024 secara damai dan kondusif. “Maksud diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk mewujudkan kondusifitas Kota Malang melalui kewaspadaan dini potensi kerawanan terutama memasuki tahapan kampanye Pemilu 2024,” terangnya. (sfr/Prokompim)