Jurnalismalang.com- Sebanyak 900 buruh mengikuti pelatihan melinting pada industri pengolahan hasil tembakau, yang digelar oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, di salah satu pabrik rokok di Kelurahan Bandulan Kecamatan Sukun, pada Senin (13/11/2023).
Pj Walikota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, pelatihan melinting saat ini sedang dibutuhkan oleh industri rokok khususnya tenaga kerja, sehingga pelatihan tersebut dinilai bisa meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), karena bisa memberikan mereka ketrampilan melinting agar bisa dimanfaatkan oleh pabrik rokok.
“Dan pendapatan dari hasil melinting ini sangat baik sekali, contohnya tadi dari pabrik rokok Mahkota Mas, setiap kali seribu hasil lintingan itu lima puluh dua ribu lima ratus. Padahal sehari ini ada yang bisa sampai tiga ribu, tinggal dikalikan saja,” katanya.
Pelatihan melinting tersebut dinilai memiliki simbiosis mutualisme, dimana dari pabrik rokok sedang membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan pintar melinting, sementara bagi Pemkot Malang, kegiatan tersebut dinilai bisa menekan angka pengangguran.
“Jadi ini memang ada kebutuhan yang dibutuhkan oleh industri rokok, kemudian ada tenaga kerja juga ingin bekerja,” imbuhnya.
(Pj Walikota Malang Wahyu Hidayat bersama Kakanwil Bea Cukai Jatim II, Agus Sudarmadi mencoba mempraktekkan linting rokok didampingi Kadiskopindag dan Kepala Prokompim Kota Malang)
Dalam kesempatan tersebut, Wahyu juga mencoba bagaimana melinting tembakau untuk menjadi sebatang rokok, dan Ia pun mengaku cukup kesulitan, karena menurutnya, untuk melinting tembakau diperlukan keterampilan khusu, kesabaran dan ketelatenan.
“”Dilihat dari mata sepertinya mudah, tadi saya coba ternyata tidak mudah. Butuh keterampilan, kesabaran dan ketelaetenan. Bahkan tadi saya sampai keringetan,” pungkas Wahyu.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Eko Sri Yuliadi mengatakan, tujuan pelatihan melinting ini adalah untuk melatih tenaga linting rokok supaya lebih profesional, sehingga produk yang dihasilkan juga ikut meningkat dan berpengaruh terhadap penghasilan mereka setiap bulannya.
“Ini kan baru dimulai, nanti kalau kita lihat satu bulan lagi akan kita evaluasi, kita cek. Nanti kalau produksinya meningkat, pelatihan ketrampilan ini akan rutin dilakukan, tapi kalau produksinya pasti meningkat setiap harinya,”
Pihaknya menilai peluang pekerjaan menjadi tenaga linting rokok cukup besar, namun beberapa masyarakat belum mengetahui secara jelas, bahwa di Malang banyak pabrik rokok yang sangat memerlukan tenaga linting.
“Ini yang akan kita sosialisasikan, nanti arahnya akan mengurangi angka pengangguran, bisa menambah tenaga kerja. Sementara ini kita latih temen-temen dari pabrik rokok, semua pabrik rokok di Malang ini akan kami libatkan,” tukasnya. (DnD)