Pengukuhan Empat Profesor UB, Prof Ananda Sabil Husein Tekankan Pentingnya Maintenance dan Inovasi Berkelanjutan Bagi Tempat Wisata

Jurnalismalang.com – Universitas Brawijaya (UB) Malang kembali mengukuhkan dua profesor baru, yaitu Prof. Dr. Drs. Abdullah Said., M.Si dari bidang Ilmu Perencanaan Pembangunan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), dan Prof. Ananda Sabil Hussein, S.E., M.Com., Ph.D. dari bidang Ilmu Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), dimana pengukuhan resmi akan dilaksanakan di Gedung Samantha Krida UB, pada Selasa (20/06/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Ananda Sabil Hussein, S.E., M.Com., Ph.D. membacakan pidato pengukuhan berjudul “Experiential Relationship Quality Plus (ExRQ+) Model Sebagai Strategi Peningkatan Loyalitas Wisatawan Menuju Tujuan Wisata Berjelanjutan”. Dimana judul tersebut merupakan hasil penelitiannya, yang kemudian dirumuskan dalam sebuah konsep untuk menerangkan proses terbentuknya loyalitas wisatawan terhadap sebuah tujuan wisata.

Prof. Ananda Sabil Hussein menjelaskan, berdasarkan sejumlah kajian pada bidang pemasaran umum dan pemasaran pariwisata, terlihat bahwa konsep relationship quality adalah konsep penting yang bisa digunakan bagi para pemasar, khususnya bidang pariwisata, untuk mampu menciptakan hubungan jangka panjang dengan wisatawan. Dan untuk menyempurnakannya, konsep ExRQ+ Model memberikan beberapa kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pemasaran.

“Model ini merupakan model konseptual yang komprehensif, mengintegrasikan relationship quality yang banyak dikaji oleh para peniti sebelumnya dengan experience engagement model yang saya kembangkan pada penelitian-penelitian saya sebelumnya,” jelasnya.

Prof. Ananda juga menyampaikan upaya apa saja yang bisa dilakukan untuk menarik minat wisata, agar mereka mau untuk berwisata kembali ke tempat wisata tersebut. Ia mencontohkan seperti halnya Kayutangan Heritage atau wisata buatan, yang jika tidak dimaintenance atau diexploitasi berlebihan tanpa ada inovasi tambahan secara berkala, maka akan sepi pengunjung.

“Kayutangan Heritage misalnya, itu kalau tidak di maintenance dan diinovasi terus menerus, nasibnya bisa sama seperti kampung warna warni, yang dulunya hits dan ramai pengunjung,” tukasnya.


(Prof. Ananda Sabil Hussein, S.E., M.Com., Ph.D. bersama Prof. Dr. Drs. Abdullah Said, M.Si. disebelah kanan)

Sementara itu, pada acara yang sama, Prof. Dr. Drs. Abdullah Said, M.Si. menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Model Perencanaan Pembangunan Berbasis Pertukaran Ekonomi dan Sosial Guna Meningkatkan Kesadaran Partisipasi Masyarakat”.

Prof. Abdullah Said mengatakan, perencanaan pembangunan yang ada saat ini umumnya yaitu Procedural Planning, yang lebih bergantung pada aspek administratif, dimana perencana yang lebih pragmatis, akan cepat untuk menyesuaikan karena mereka seringkali lebih condong pada gaya perencanaan tersebut.

Sementara perencanaan pembangunan theory in planning atau substansive planning, akan lebih dekat dengan penawaran untuk memecahkan persoalan sosial ekonomi masyarakat, menjadi fokus yang sebenarnya dalam perencanaan, sehingga teori tersebut menciptakan fleksibilitas dari hasil perencanaan yang telah dibuat.

Untuk model yang Ia buat, merupakan model perencanaan yang efektif, gabungan dari perencanaan prosedural serta substantif yang dilakukan secara bersama-sama dan didukung oleh partisipasi dari masyarakat, sebagai objek dari perencanaan pembangunan.

“Keunggulan dari model yang saya buat, adalah dapat mengetahui nilai yang dipertukarkan oleh masyarakat, dalam melakukan partisipasi pada perencanaan pembangunan, sehingga program yang dihasilkan lebih tepat sasaran dan berdampak nyata bagi masyarakat,” terangnya.

Lebih lanjut Prof. Abdullah Said menjelaskan, model tersebut juga berfokus pada nilai-nilai sosial dan ekonomi masyarakat yang merupakan objek dari pembangunan, dimana model tersebut juga mampu memberikan pilihan bentuk-bentuk partisipasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat, berdasarkan keenam prinsip dalam social exchange theory.

“Selain berfokus pada nilai-nilai sosial dan ekonomi masyarakat, model ini juga bisa jadi pilihan bentuk partisipasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat,” tukasnya.

Untuk diketahui, Prof. Ananda Sabil Hussein, S.E., M.Com.,Ph.D. merupakan profesor aktif ke-21 di FEB, profesor aktif ke-169 di UB, dan menjadi profesor ke-315 dari seluruh profesor yang dihasilkan oleh UB. Sementara Prof. Dr. Drs. Abdullah Said, M.Si. merupakan profesor aktif ke-13 di FIA, profesor aktif ke-168 di UB, serta menjadi profesor ke-314 dari seluruh profesor yang dihasilkan oleh UB Malang. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top