Jurnalismalang.com – Dalam upacara peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) 2023 di Balaikota Malang, pada Selasa (2/5/2023), Walikota Malang, Sutiaji dalam pidatonya menyatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan terus berupaya melakukan kemandirian daerah.
Menurut Sutiaji, gol Otoda ada pada tiga keberlangsungan, yakni Undang-Undang (UU) 22 Tahun 1999, UU 32 Tahun 2004 dan UU 23 Tahun 2014, yang secara keseluruhan terkait dengan kemandirian daerah.
“Kemandirian daerah kan bagaimana uang tidak membebani Aparatur Sipil Negara (ASN), tapi bagaimana ASN kuat nanti menciptakan kontribusi bagi daerah. Nah caranya bagimana? ya pendidikan itu tadi,” ujarnya.
Pihaknya tidak ingin mengumbar pencapaian yang telah diraih Pemkot Malang selama masa jabatannya, dan menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat, untuk menilai sendiri bagaimana kinerjanya selama memimpin Kota Malang.
Sementara terkait terget kedepannya, Sutiaji menyatakan bahwa Pemkot Malang terus berupaya menyelesaikan apa yang menjadi tanggungjawabnya, salah satunya terkait rencana pembangunan tiga pasar.
“PR lama sedang kami kebut, seperti pasar. Yang satu sudah selesai, tinggal dua yaitu pasar Gadang dan Blimbing, mudah-mudahan clear di pemerintahan kami,” ungkap Sutiaji.
Sutiaji menambahkan, bahwa dalam proses penyelesaian sejumlah PR tersebut, Pemkot selalu meminta pendampingan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), lalu berkonsultasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) serta Koordinasi dan Supervisi, Pencegahan Korupsi Terintegrasi (Korsupgah) KPK. Terutama terkait penanganan masalah banjir, yang tengah disorot oleh masyarakat.
“Kami sudah punya Site Plan untuk agenda penanganan banjir, yang selesai pada tahun 2028, dengan anggaran sekitar Rp 2 trilliun. Kita harus komitmen, yang jadi Kepala Daerah harus mengalokasikannya, untuk supaya Kota Malang bebas banjir,” tegasnya. (DnD)