Jurnalismalang – Universitas Negeri Malang memberikan Gala Seminar terkait pasar modal, setelah semakin banyak bermunculan investasi yang belum bisa dipertanggungjawabkan, sehingga dapat membuat orang salah dalam memilih investasi.
Ramadhandy, Ketua Pelaksana acara menjelaskan bahwa acara Gala seminar tersebut diadakan karena kurangnya literasi bagi investor yang ada di Indonesia, sehingga banyak investor pemula yang terjebak pada jerat kasus investasi bodong
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi bagi masyarakat, bahwasanya investasi bukanlah suatu hal yang buruk, karena banyak anggapan bahwa saat ini investasi adalah hal yang buruk.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Rektor II UM, Prof. Dr.Puji Handayati, S.E.Ak, M.M., CA, CMA, yang menyampaikan bahwa generasi muda atau mahasiswa sering dihadapkan pada sesuatu mimpi yang instan, ingin kaya secara instan tetapi belum matang dalam sisi analisis fundamental dan teknikalnya kalau bicara sekuritas.
(Wakil Rektor II UM, Prof. Dr.Puji Handayati, S.E.Ak, M.M., CA, CMA,)
“Selama ini di media sosial ditonton oleh mahasiswa bisa kaya dengan cepat, ada cryptocurency, bit koin, yang dalam waktu secara singkat menghilang begitu saja. Padahal awalnya punya rumah mewah, mobil mercy, jet pribadi dan lain sebagainya, itu adalah fatamorgana yang ditularkan ke generasi muda. Mereka itu kaum rentan pada pikiran yang instan, sehingga lupa kalau dia adalah seorang akademisi, intelektual muda yang seharusnya mencerna dengan analisis yang tepat,” ungkap Prof Puji di Graha Cakrawala.
“Untuk meminimize korban investasi yang tidak jelas kantor atau lokasinya itu, maka Universitas Negeri Malang perlu melakukan penjelasan terkait investasi yang benar, tidak hanya menawarkan keuntungan jangka pendek tapi juga jangka panjang dengan mendatangkan tokoh expert di bidangnya,” imbuh Wakil Rektor II UM itu dengan ramah.
Sementara itu Lo Kheng Hong, Tokoh Investor Indonesia menambahkan, dirinya pribadi tidak berani membeli cryptocurrency, karena kalau membeli saham harus ada perusahaannya.
“Contohnya seperti bank yang menghasilkan laba untuk pemegang sahamnya, tapi kalau beli cryptocurrency kan tidak ada assetnya, sehingga sangat beresiko jika tidak ada assetnya. Jika ada perusahaan juga bisa menghasilkan produk dan jasa bagi hidup kita, banyak menciptakan lapangan pekerjaan, karena semakin banyak lapangan kerja tercipta maka negara juga bisa terdampak dengan lebih maju,” pungkas Lo Kheng Hong menutup wawancara.
Untuk diketahui Gala Seminar bertema “Build Your Investment with the stock Market And Build Your career with Certivication” mendatangkan pembicara-pembicara terkenal seperti Lo Kheng Hong selaku Tokoh Investor Indonesia, Erman Sumirat selaku Praktisi Pasar Modal, Brian Mayzan selaku Founder Sertifikasiku, dan Haryajid Ramelan selaku Direktur eksekutif Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal. (DnD)