Peringatan Dies Natalis FEB UB ke 61, Berharap Bisa Memberi Kontribusi Lebih Ke Malang Raya dan Indonesia

(Abdul Ghofar, SE., M.Si., DBA., Ak, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berfoto bersama perwakilan alumni di acara Gala Dinner di lapangan parkir FEB)

Jurnalismalang – Peringatan Dies Natalis FEB UB ke 61 mengambil tema ‘Sang Juara’, dengan harapan para alumni dan kampus dapat melangkah bersama untuk meraih prestasi.

Abdul Ghofar, SE., M.Si., DBA., Ak, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang menyampaikan, bahwa FEB kini berusia 61 tahun dan lebih tua satu tahun dibanding usia UB sendiri, bisa dikatakan bahwa berdirinya UB itu berawal dari Fakultas Ekonomi terlebih dahulu, yang berkembang hingga terbentuklah Universitas Brawijaya.

“Kami mengambil topik FEB Sang Juara, karena selama ini FEB meraih banyak prestasi dan salah satu fakultas yang paling banyak berkontribusi dalam prestasi UB selama ini. Salah satunya membuat rangking UB naik 50 peringkat dari awalnya peringkat 500, kini menduduki peringkat 451 di dunia dan peringkat ke empat se Indonesia,” ungkap Abdul Ghofar, SE., M.Si., DBA., Ak, Sabtu (10/12/2022).

Lebih lanjut dalam Dies Natalis ke 61 ini, Dekan milenial FEB itu juga mengajak alumni dapat berperan aktif membangun kampus, seperti penyediaan fasilitas air siap minum untuk mahasiswa, kegiatan mengajar atau kelengkapan perpustakaan fakultas.

“Jumlah total alumni FEB yang tercatat sampai saat ini mencapai 130 ribu lebih, mulai dari angkatan 1968 hingga yang paling muda angkatan 2022. Banyak Alumni FEB menduduki peran penting di BUMN dan pemerintahan, diharapkan mempermudah dalam kontribusi ke fakultas ekonomi dan bisnis UB,” pungkasnya.


(Sandhy Sandoro Tampil Menghangatkan Suasana di Malam Gala Dinner Dies Natalis FEB UB ke 61)

Sementara itu tampak hadir Prof. Candra Fajri Ananda, SE., MSC., Ph.D, salah satu guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya memiliki harapan di 61 tahun FEB UB, yaitu alumni dan mahasiswa dapat memberikan wajah yang berbeda, untuk mengambil peran bagi perkembangan hidup masyarakat di Malang Raya maupun di tingkat nasional.

“Mumpung banyak alumni FEB di BUMN dan pemerintahan, maka perlu adanya seorang dirigen untuk mengkoordinir agar suara yang keluar menjadi bagus. Saat ini yang terpenting adalah sinergi, tak dapat dipungkiri jika mahasiswa UB salah satu penyumbang kemacetan di Kota Malang, darisinilah mahasiswa dan alumni diharapkan bisa memecahkan permasalahan di Malang Raya. Seperti masalah banjir, kemacetan, pembangunan pasar, sampah hingga masalah penggusuran rumah yang dibangun diatas area PT. KAI,” beber Prof. Candra Fajri Ananda, SE., MSC., Ph.D.

Lebih lanjut pria yang juga menjadi staf khusus Menteri Keuangan Republik Indonesia itu mengatakan, SILPA APBD Kota Malang saat ini masih di angka 500 milyar, seharusnya itu bisa digunakan untuk mengatasi problem di masyarakat. Sinergi antar fakultas sangat diperlukan, karena membantu pembangunan di Malang Raya tidak bisa dilakukan oleh FEB atau FIA atau fakultas lain secara sendiri, tetapi sinergitas antar fakultas itu yang diperlukan. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top