Jurnalismalang – Menyongsong Indonesia Emas 100 tahun kemerdekaan di tahun 2045, Indonesia akan memiliki bonus demografi yang berlimpah, dimana usia produktif sebanyak 70 persen dari total pendukuk yang mencapai 318,9 juta
Prof. Candra Fajri Ananda, SE.,MSc.,Ph.D, Calon Rektor Universitas Brawijaya menginginkan UB dapat lebih mengambil peran aktif di tingkat nasional maupun internasional, karena dirinya melihat UB sudah banyak dikenal masyarakat tetapi belum mempunyai peran secara signifikan.
“Saya tidak ada motivasi lain selain mengabdi kepada UB, setelah saya dibesarkan oleh UB dan mendapat banyak pengalaman dan ilmu baik di dalam negeri seperti di Kementerian Keuangan hingga saat saya bekerja di world bank Washington,” ungkap Prof. Candra Fajri Ananda, SE.,MSc.,Ph.D yang kini masih sebagai Staf Khusus Menteri Ekonomi Republik Indonesia.
Target awal dari Prof. Candra Fajri Ananda, SE.,MSc.,Ph.D adalah memperkuat UB dengan strategi Hexahelix, dimana jaringan yang kuat yang dimiliki mantan Dekan FEB UB itu akan semakin kokoh dengan dukungan dari pelaku bisnis, masyarakat, pemerintah, media masa, dan lembaga keuangan.
“Target awal adalah melihat struktur organisasi UB, setelah itu saya ingin melakukan transformasi organisasi, karena dengan kebersamaan maka kita bisa berlari cepat serta mendapat dukungan organisasi. Apalagi UB kan sudah PTN-BH, sehingga kita dibebaskan mengatur organisasi sendiri terutama dalam hal transformasi digital agar semakin efisiensi dalam kinerja dan pembelanjaan,” imbuh Guru Besar Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya itu.
Sebagai penutup, Prof Candra yang juga Komisaris Bank Jatim itu juga menyampaikan bahwa Perguruan tinggi menjadi kunci didalam menyiapkan SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi, melalui kontribusi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diwujudkan melalui tridharma perguruan tinggi dan Universitas Brawijaya (UB) turut memikul peran penting tersebut. (DnD)