Jurnalismalang – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, S.I.P. meresmikan PLTS, tiga tempat ibadah (Pura, Gereja dan Masjid) serta peletakan baru pertama pembangunan gedung rektorat ITN Malang di Kampus II Jalan Raya Karanglo KM 2, Tasikmadu, Malang, Rabu (23/03/2022).
Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini merupakan PLTS pertama dan terbesar di Jawa untuk skala kampus, dan terbesar kedua di Indonesia yang dimiliki oleh Laboratorium PLTS ITN Malang dengan Kapasitas 0,5 MWp/500 KWp, yang dibangun atas kerjasama SUN Energy dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
“Saya apresiasi atas budaya akademik dan inovasi yang berkembang di kampus ini. Berbagai riset telah dilakukan dan riset itu betul-betul menjawab kebutuhan masyarakat. Kebutuhan yang lebih kita kenal teknologi tepat guna. Ini mesti dikembangkan terus, akan meringankan masyarakat dari berbagai kesulitan yang dihadapi. Memang sepertinya sederhana, diantaranya dari sekian banyak seperti pemecah kemiri tadi. Itu kalau dilakukan manual, gak aman, gak efisien dan menyulitkan. Tapi dengan cara seperti itu, lebih efisien, aman dan harganya memiliki daya saing, masih banyak yang saya lihat budaya intelektual yang berkembang disini,” ungkap Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, S.I.P. usai menyaksikan pameran teknologi di ITN Malang.
Sementara itu saat Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, S.I.P. melihat Pura, Gereja dan Masjid yang berdiri berdampingan di Kampus II ITN Malang, dirinya mengakui jika sisi sosial di Kampus ITN Malang sangat bagus.
“Saya lihat kampus ini memiliki tempat untuk mengakomodasi berbagai agama. Ini simbol keberagaman berkembang di sini. Simbol anti intoleransi,” celetuk Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, S.I.P. sambil menyaksikan ketiga bangunan rumah ibadah itu.
Sementara itu Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE menjelaskan, bahwa ITN Malang masuk pada 100 perguruan tinggi terbesar di Indonesia dan peringkat 4 institut secara nasional.
“Kami membangun PLTS pertama dan terbesar di pulau Jawa. Ini loncatan yang luar biasa dalam membangun dan melaksanakan program Presiden. Dimana riset-riset dosen dan mahasiswa akan dikembangkan dalam pusat pelatihan dan alih teknologi. Sumber energi terbarukan akan dimanfaatkan secara optimal dalam inkubator bisnis sebagai rekayasa engineering yang dikembangkan di berbagai program studi dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE.(DnD)