Jurnalismalang – Tak membutuhkan waktu lama bagi mahasiswa ITN Malang untuk mendulang prestasi diawal Tahun 2020 ini, terbukti lima mahasiswa ITN Malang yang merupakan atlet Taekwondo, berhasil mendapatkan beberapa medali di Kejuaraan 2nd Instiper di Jogjakarta pada 11-12 Januari 2020.
Bernika Natasya Ifada, Mahasiswa Teknik Geodesi ITN Malang mengajak ketiga rekannya untuk mengikuti kejuaraan Taekwondo 2nd Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta di tingkat DIY dan Jateng yang turut mengundang daerah lain termasuk Jatim.
“Tentu kejuaraan ini sangat berat karena peserta merupakan kategori umum dan bukan mahasiswa saja, dimana kami harus bersaing dengan 650 atlet yang lain dan Alhamdulilah ITN berhasil meraih satu medali emas, dua perak dan dua perunggu. Baru pertama turun di Tahun 2020 dan meraih prestasi, semoga kedepan akan banyak prestasi yang diraih oleh mahasiswa ITN Malang,” ungkap Natasha yang juga Ketua UKM Taekwondo ITN Malang itu.
Sementara itu Reva Nabila Putri, Mahasiswa Teknik Lingkungan yang meraih medali emas di cabang Kyorugi (fight) Female under 57 juga mengaku bahagia, karena baru semester tiga di ITN Malang, dirinya sudah diajak bertanding, padahal dirinya sempat vakum selama 5 tahun dan baru masuk ITN Malang ingin mengasah kemampuan bertarungnya kembali.
“Kalau saya lebih suka di kelas fighting, sempat diet air putih agar tubuhnya lebih ringan dan lincah dengan latihan yang sangat keras menjelang kejuaraan, ya syukurlah bisa membawa pulang medali emas,” jelas Reva yang Arek Malang asli lulusan SMA Negeri 5 itu.
Sedangkan Pamungkas Hutapea sedikit menyayangkan akan masa liburan kuliah yang membuat dirinya overweight dan harus puas meraih medali perunggu Kyorugi(fight) under 74, padahal biasanya dirinya ikut dikelas under 68, tetapi karena waktu untuk menurunkan berat badannya dirasa kurang cukup, maka naik ke kelas under 74.
“Salah saya juga kemarin waktu liburan kurang bisa mengontrol pola makan, menambah berat badan dan lawan yang saya hadapi akhirnya lebih berat, tapi disyukuri saja masih mampu membawa medali perunggu di semifinal kemarin,” jelasnya dengan tersenyum malu.
Untuk peraih medali perak terakhir adalah Alvin Ahlunnizar untuk kelas Kyorugi (fight) Male Under 54, yang harus mengalami lebam di beberapa badannya akibat latihan yang keras sebelum kejuaraan.
“Pinginnya dapat meraih medali emas, tapi rejekinya masih perak selama ini ya harus latihan dengan giat lagi supaya kejuaraan mendatang bisa meraih emas, sempat khawatir kemarin apa bisa bertanding dengan lebam dibeberapa tubuh akibat latihan, tapi ternyata bisa dengan dukungan dari teman-teman ITN Malang,” pungkasnya dengan sumringah.
Mengetahui hal itu Fourry Handoko, ST., SS.,MT,., Ph.D, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama ITN Malang mengapresiasi prestasi yang diraih mahasiswa ITN Malang dari UKM Taekwondo dan akan memberikan penghargaan berupa bebas SPP tergantung dari medali yang diraihnya.
“Kami selalu mendukung mahasiswa ITN yang akan bertanding, baik akademik maupun non akademik, untuk yang meraih medali emas akan bebas SPP selama 2 semester dan yang lain tentu dibawahnya. Untuk itu bagi calon mahasiswa atau mahasiswa yang berprestasi, tidak akan rugi kuliah di ITN Malang karena akan mendapat perhatian khusus,” paparnya dengan didampingi para mahasiswa Taekwondo. (DnD)