Jurnalismalang – Arlyta Melly Dyah Putri Diana, Mahasiswi Teknik Lingkungan ITN Malang, meraih Juara 1 Kategori Tanding atau fighter, pada Kejuaraan Nasional Open Tournament Pencak Silat Yogyakarta Championship VI Tahun 2019, yang digelar pada 22 – 23 Oktober 2019 di GOR Amongrogo Yogyakarta.
Lyta sapaan akrab Arlyta Melly Dyah Putri Diana mengatakan, awalnya ikut ekstrakurikuler silat Tapak Suci di SMP Taman Dewasa Kota Probolinggo, karena sering menjuarai silat dan mendapat dukungan penuh dari orang tua, maka dirinya bertekad menjadi atlit silat Timnas Indonesia.
“Tentu suatu kebanggaan meraih gelar juara silat dan mewakili ITN Malang, meski teman-teman dikelas tidak ada yang tahu kalau saya hobby bermain silat. Selesai kuliah langsung saya pulang cepat, sering diajak teman-teman untuk nongkrong, tetapi saya sering menolak dengan alasan ditunggu teman di kos, padahal saya di kos latihan pelenturan, lari, sprint, tendangan bayangan atau pukulan,” ungkap mahasiswi yang baru ulang tahun 18 september kemarin.
Lyta menambahkan, dirinya bangga bisa meraih juara 1 Nasional Open Tournament Pencak Silat Yogyakarta Championship VI Tahun 2019, karena berhasil menyisihkan lima ribu peserta meski dalam persiapannya, harus menerima porsi latihan yang ketat dari pelatih pribadinya dengan lawan terberat berasal dari PSHT dan Pagar Nusa di Semifinal dan Final.
“Seminggu sebelum tanding itu sudah dilarang makan nasi dan diganti dengan kentang atau ubi, lari keliling lapanngan bola mulai jam 10 hingga jam 2 siang, dengan memakai body protektor, jaket sauna, jaket parasit dan jaket biasa, itu bisa mengurangi berat badan 3 hingga 4 kilogram dalam sekali latihan,” tambah anggota Tapak Suci Kota Probolinggo itu.
Untuk diketahui, Lyta di tahun 2017 menjadi pesilat putri terbaik dari Kota Probolinggo, di tahun 2018 menjadi juara satu UMS Surabaya Championship. (DnD)