Malang – Lahan pertanian yang semakin lama semakin sempit, sehingga menjadikan tantangan besar bagi Pemerintah Kota Malang dan warga Kota Malang, untuk terus inovatif dengan membuat bahan makanan pengganti beras.
Menurut Dra. Andayun Sri Afriana, M.AP, Kepala Bidang penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang, masyarakat harus mendapat edukasi tentang pemanfaatan lahan pekarangan dirumahnya, agar memiliki manfaat terutama dalam sektor pangan.
“Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakan bagian dari sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang, dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami berbagai tanaman yang bisa dijadikan konsumsi keluarga. Masyarakat perlu mendapat pemahaman dan mendukung upaya Pemerintah Kota Malang dalam penciptaan keanekaragaman pangan dari lahan yang sempit sekalipun,” ungkap Dra. Andayun Sri Afriana, M.AP.
Andayun menambahkan, untuk narasumber kali ini berasal dari pakar gizi dan pangan dari Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Negeri Malang, dengan mengundang perwakilan posyandu dan pokja PKK se Kota Malang.
“Sumber pangan karbohidrat tidak hanya beras semata, namun masih banyak bahan pangan lainnya seperti jagung, singkong, ketela rambat, gandum, dan tanaman lainnya, sehingga masyarakat tidak hanya fokus pada beras tapi juga pada bahan pangan lain,” tambah Andayun saat ditemui.
Untuk diketahui, Dinas Pertanian Kota Malang juga memberikan beberapa contoh menu dari hasil pangan non beras, agar keluarga yang dimasakan tidak jenuh dan kembali bergantung ke sektor beras. (DnD)