Jurnalismalang, Malang – Harga berbagai komoditas di Kota Malang masih terbilang aman, walaupun terjadi kenaikan harga sejumlah kecil komoditas. Hal ini diungkapkan Walikota Malang Wahyu Hidayat di sela-sela sidak ke Pasar Rakyat Bareng dan Mergan pada Kamis (26/6) lalu.
“Memang rata-rata relatif stabil, tidak ada kenaikan drastis. Naik turun hanya terjadi di cabe dan bawang,” jelas Wahyu. “Harga bahan pokok lain semua relatif aman dan normal dari hasil peninjauan di dua pasar.”
Menurut Wahyu, inflasi di Kota Malang masih dapat dikatakan aman yang ada di kisaran 1,36 persen tahun ke tahun (year on year), terkait momen Tahun Baru Islam 1 Muharam yang berlangsung hari ini (27/6), sekaligus menindaklanjuti program Mendagri terkait TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah).
“Hanya salah satu jenis minyak goreng saja yang tidak ada, yaitu Minyak Kita. Minyak ini paling banyak disenangi dan ada minyak yang harganya di bawah minyak kita, yang lebih mahal juga ada. Pihak penjual di pasar sudah meminta, tapi dari pihak dealer terlambat mengantarkan,” tambah Wahyu.
Dari hasil sidak diketahui bahwa kekosongan stok Minyak Kita terjadi di Pasar Bareng dan Mergan. Hal ini akan dibicarakan dalam pertemuan TPID berikutnya untuk dilaporkan ke pusat. Meski demikian, Wahyu yakin kekosongan stok tersebut tidak akan berlarut-larut sebagaimana pernah terjadi beberapa waktu lalu.
“Data harga dari pasar modern biasanya langsung dikirim ke Diskoperindag, tapi kita akan lihat di sana lain waktu,” terangnya.
Kunjungan ke Pasar Bareng sekaligus menjadi momen nostalgia bagi Wahyu, mengingat pasar tersebut merupakan pasar yang sering dikunjunginya semasa kanak-kanak. Bahkan para pedagang Pasar Bareng masih ingat pada Wahyu dan ibunya yang sering berbelanja di pasar itu.
Perubahan Pasar Bareng yang cukup drastis sebagai pasar yang pernah sangat ramai di masa lalu hingga menjadi sepi seperti saat ini perlu ditanggapi dengan revitalisasi, seperti yang sudah dilakukan di Pasar Klojen.
“Dulu waktu saya masih kecil Pasar Bareng ini ramai sekali, pedagangnya sampai meluber ke jalan,” kenang Wahyu. (DnD)