Jurnalismalang.com – Saat meninjau langsung proses pembangunan instalasi pengolahan air minum di Kelurahan Pandanwangi, Walikota Malang Sutiaji menyampaikan bahwa Pemkot Malang menargetkan dalam instalasi pengolahan air minum atau IPA, bisa menghasilkan 200 liter air per detik di Desember 2023.
Sutiaji mengatakan, saat uji coba pada akhir September nanti, instalasi air minum bisa menghasilkan 100 liter air perdetik, dan proyek pengolahan air minum bersama Jasa Tirta dan Perumda Tugu Tirta tersebut, ditargetkan bisa meningkat menjadi 200 liter per detik air baku yang diambil dari Sungai Bango pada Desember 2023.
“Akhir September bisa 100 liter air perdetik, mudah- mudahan bisa naik jadi 200 liter perdetik nanti Desember, jadi awal Januari nanti air baku dari Sungai Bango ini sudah bisa tersambung dengan pdam dan dialirkan ke sejumlah titik,” ujar Sutiaji.
Menurutnya, jika proses pembangunan instalasi pengolahan air minum di pandanwangi ini bisa berjalan sesuai rencana, Kota Malang ditargetkan mampu mandiri air baku hingga 25 tahun ke depan.
“Mungkin nanti tgl 21 ada uji coba produksi, harapannya Desember 200 liter perdetik bisa, plus Januari bisa terkoneksi ke pdam dialirkan ke beberapa titik,” sambungnya.
Sementara itu, Direktur Operasional Perum Jasa Tirta 1, Milfan Rantawi, mengakui bahwa pembangunan instalasi pengolahan air tersebut memang ada sedikit keterlambatan secara teknis, namun Ia yakin uji coba produksi air baku ini bisa dilakukan 21 september nanti, untuk mengetahui apakah air yang dihasilkan sudah memenuhi standar air baku atau belum.
“Kita masih on progress ya, yang dimaksud terlambat itu kalo telat 5 persen. Kita telat 4 persen dari rencana masih oke, keterlambatan secara teknis aja,” Ucap Milfan.
Untuk diketahui, pemenuhan air bersih di Kota Malang masih kerap terjadi kendala, dimana masih ditemukan beberapa kali kebocoran pipa dari Sumber Pitu, yang membuat pasokan air bersih ke sejumlah kawasan di Kota Malang menjadi tersendat. (DnD)