Jurnalismalang – Kiprah Oneng Sugiarta yang kini menjadi salah satu Master of Ceremony terkenal di Kota Malang bahkan di tingkat Nasional, tak terasa sudah melalang buana hingga 20 tahun hingga saat ini.
Mengawali karir di bulan April 2003, pertama kali Oneng Sugiarta bekerja sebagai broadcaster di Radio MAS FM, beberapa bulan berikutnya, untuk pertama kalinya Oneng Sugiarta mendapatkan tawaran pekerjaan sebagai MC dari teman kantornya Dyah Agustine di acara soft opening Istana Dieng.
Secara perlahan dan melalui proses tidak mudah dan buah dari ketekunan, kerja keras, totalitasnya dari banyak pekerjaan didapatkan sampai hari ini.
Berkeliling di banyak kota di Indonesia sebagai MC dan berguru kepada banyak MC yang berpengalaman, membuatnya percaya diri menulis sebuah buku yang menjadi best seller di Gramedia dibantu penerbit MNC berjudul “ belajar MC “.
Tanpa diduga buku yang ditulis selama hampir dua tahun ini rilis di tahun 2017 dan membawa banyak manfaat yang merubah hidupnya. Dari buku ini terjalin silaturahmi dengan banyak MC baru yang bermunculan di setiap kota maupun provinsi.
Dari buku “ belajar MC “ Oneng Sugiarta berkesempatan diundang ke banyak Sekolah Menengah Atas maupun Universitàs untuk berbagi pengalaman menjadi seorang MC dan tips mengatasi banyak hal saat persiapan maupun di atas panggung.
Menghibur banyak orang adalah cita citanya sejak kecil, sedari dia mengayuh sepeda BMX mengantar koran ke banyak pelanggannya sampai lulus SMP.
Awal pandemi bersama timnya, Oneng Sugiarta menghadirkan Oneng Sugiarta Entertainment atau OSE yang secara rutin menghasilkan banyak sekali jingle iklan, TVC, Iklan Layanan Masyarakat, Film pendek maupun lagu lagu dari dan untuk pekerja seni Malang dengan kolaborasi yang dibina sampai sekarang.
Oneng Sugiarta menyadari dirinya tidak akan bisa sukses mewujudkan mimpinya seperti sekarang tanpa ijin Allah, restu keluarga dan kebaikan orang orang berjasa di hidupnya selama ini yang menjadi bagian perjalanan karirnya. Semoga dengan pagelaran Oneng Sugiarta 20 tahun menghibur bisa mematik semangat generasi berikutnya untuk konsisten, berkontribusi di dunia seni lebih berwarna dan lebih kreatif lagi. (DnD)