Jurnalismalang – DPRD Kota Malang serius memperhatikan beberapa proyek mangkrak di Kota Malang, sehingga perlu dibentuk Panitia Khusus untuk dapat menyelesaikan, seperti revitalisasi tiga pasar (Pasar Besar Malang, Pasar Blimbing dan Pasar Gadang), drainase jacking dan pembebasan lahan cucian mobil arah exit tol di Sawojajar.
Menurut Sutiaji, Walikota Malang, semua saran dan catatan yang disampaikan oleh setiap fraksi saat Sidang Paripurna tidak ada yang jelek dan memang harus segera ditingkatkan kinerjanya dalam proses pengerjaan proyek yang sampai saat ini belum juga usai.
“Kami (Pemkot Malang) harus memaklumi catatan yang diberikan, serta wajib bagi kita untuk mengerjakan revitalisasi tiga pasar, tetapi hal itu tidak semudah membalikan telapak tangan, ada hak dan kewajiban yang dimiliki oleh pedagang dan juga Pemkot Malang. Semoga sebelum saya dan pak wawali purna tugas, semua proyek sudah dikerjakan. Untuk Jacking masih dilihat kembali oleh kurator dan menunggu hasil di pengadilan,” ungkap Sutiaji.
(Walikota Sutiaji tanggapi catatan usai Sidang Paripurna)
Sementara untuk masalah lahan dan aset daerah hal itu ditangani oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN), tetapi Pemkot Malang juga memberikan personil untuk pendampingan dalam membantu kinerja BPN dalam mengurus aset daerah agar proses pendataan bisa lebih cepat dan akurat.
“Wajar ya jika DPRD Kota Malang mendorong kami untuk segera menyelesaikan beberapa program yang belum selesai, semua catatan kami terima dan siap kami kerjakan,” pungkas Sam Sutiaji.
(Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana memberikan saran kepada Pemkot Malang)
Sementara itu I Made Riandiana Kartika, Ketua DPRD Kota Malang mengusulkan untuk membentuk tim kecil semacam Panitia Khusus (Pansus) yang bertugas untuk mengawal dan memberikan rekomendasi penyelesaian masalah di Kota Malang.
“Beberapa proyek yang belum selesai itu harus dicarikan solusinya, karena sangat berdampak pada sosial ekonomi masyarakat sehingga harus segera dikerjakan hingga tuntas. Kalau kita lihat Pasar Gadang, disana lapak untuk berjualan sudah tidak layak, jalannya rusak, apalagi lahan yang harus dibebaskan untuk exit tol di Sawojajar itu sudah tiga tahun tidak juga selesai, kalau bicara anggaran sudah lama siap sesuai permintaan Pemkot Malang yang menganggarkan 1 milyar rupiah, jika perlu kami siapkan 2 milyar waktu itu,” pungkas Made usai Sidang Paripurna, Senin (8/5/23) di Gedung DPRD Kota Malang. (DnD)