(Tim Spectra ITN Malang Sangat Bahagia Bisa Menyumbangkan Juara)
Jurnalismalang – Meski terkendala mepetnya waktu untuk mempersiapkan diri mengikuti Lomba Maket Jembatan ICEF (Indonesian Civil and Environmental Festival) IPB 2021, tidak membuat Tim Spectra ITN Malang lantas patah semangat, justru dengan segala pengalaman dan semangat dalam berorganisasi, Perguruan Tinggi Swasta asal Malang ini justru menjadi jawara dalam event tersebut.
Riska Nanda Sintya Dewi, mahasiswi semester 3 Teknik Sipil ITN Malang mengungkapkan, rahasia atas kemenangan Tim Spectra Faiz ITN Malang adalah pembuatan jembatan rangka yang didesain simple, tidak banyak batang tetapi cukup kuat menahan beban.
“Kalau dilihat dari estetika jembatan sih memang model dari jembatan rangka kita (Tim Spectra ITN Malang) kurang menarik ya karena cukup simple, tetapi dalam lomba ini yang dipertandingkan adalah kekuatan jembatan rangka dalam menopang beban. Sehingga Tim ITN Malang membuat jembatan rangka dengan bahan kayu balsa, dengan segala pertimbangan baik dari segi panjang jembatan, tinggi serta elevasi kaki jembatan, sehingga bisa menahan beban hingga 48 kilogram lebih sebelum jembatan hancur dan meraih juara 1,” ungkap Riska Nanda dengan penuh semangat di ruang Humas ITN Malang, Selasa (26/10/2021).
Sementara itu Tim Spectra Pascal ITN Malang yang mencoba peruntungan di event tersebut, Adam Fahrizal Aulia, semester 3 Teknik Sipil ITN Malang bersama tim nya berhasil meraih peringkat keempat dari 10 nominasi finalis Lomba Maket Jembatan ICEF (Indonesian Civil and Environmental Festival) IPB 2021.
“Ada beberapa kesalahan teknis dalam pembuatan jembatan rangka tersebut, sehingga jembatan hancur ditengah saat diberi beban, sedangkan rangka jembatan masih utuh disisi kiri dan kanannya,” jelas Adam dengan sedikit menyesal.
Hal paling unik dan menarik datang dari Tim Spectra Achilles ITN Malang yang menjadi juara untuk kelas kategori Lomba Maket Jembatan ICEF (Indonesian Civil and Environmental Festival) IPB 2021 dengan biaya paling sedikit, dimana tim yang dipimpin oleh Vandrew Prananda Manginte, hanya membutuhkan uang 14 ribu rupiah, untuk membangun jembatan rangka yang lebih pendek dan mampu menahan beban hingga 44 kilogram lebih.
“Tim Spectra Achilles hanya butuh uang 14 ribu rupiah, dimana tujuh ribu untuk beli kayu dan sisanya untuk beli lem yang masih tersisa banyak, terpenting kita buat jembatan rangka yang gak macam-macam tetapi jembatan rangka tersebut bisa diaplikasikan dalam kehidupan,” imbuh Hadi Surya Wibawanto, ST ,MT Dosen pembimbing Tim Spectra ITN Malang dengan bangga. (DnD)