Jurnalismalang – Memasuki Revolusi Industri 4.0 semua perguruan tinggi telah memiliki kurikulum dan standard masing-masing, akan tetapi ilmu dalam hal teori juga tidaklah cukup bagi mahasiswa untuk masuk dalam persaingan dunia kerja, perguruan tinggi perlu menambah pengetahuan mahasiswa baik lewat praktek, magang hingga saat Kuliah Kerja Nyata (KKN), seperti yang diungkapkan oleh Dirjen Bina Konstruksi, Kementerian PUPR saat memberikan seminar nasional di ITN Malang yang diikuti oleh berbagai mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Malang maupun dari luar kota, Kamis (31/10/2019).
Dirjen Bina Konstruksi, Kementerian PUPR, Dr Ir Syarif Burhanuddin MEng mengungkapkan, pada seminar nasional yang digelar Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITN Malang ini, dirinya mengingatkan kepada seluruh mahasiswa yang hadir, untuk tidak puas lulus dengan mendapat nilai yang bagus dari dosen, akan tetapi mahasiswa juga wajib mengikuti kegiatan tambahan yang sudah disediakan oleh kampus, seperti serius dalam kuliah praktek, magang di beberapa perusahaan dan mengaplikasikan ilmu pada saat KKN sebelum masuk dunia kerja.
“Dulu alumni tahun 1987 menghitung beton masih dengan cara manual, tetapi sekarang semua sudah serba digital, begitu juga alumni arsitek dulu juga tidak mengenal autocad, tetapi perusahaan menuntut karyawan mahir menggunakan autocad, jd lulusan arsitek sampai harus mencari kursus diluar,” ungkap Dirjen Bina Konstruksi, Kementerian PUPR, Dr Ir Syarif Burhanuddin MEng saat ditemui usai memberikan materi.
Dr Ir Syarif Burhanuddin MEng menambahkan, semua perguruan tinggi harus membekali mahasiswa dengan berbagai ilmu, agar saat mahasiswa tersebut lulus maka dirinya tidak akan terkejut dengan persaingan dunia kerja, karena apa yang telah diberikan saat kuliah sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan di dunia kerja.
“Jangan sampai ya mahasiswa lulus lantas bingung, kok teori yang diberikan di kampus dulu gak sama dengan praktek di dunia kerja, untuk itu perlu yang saya bilang tadi proses kuliah praktek, magang ditempat yang sesuai dengan jurusannya dan latihan prakteknya di tahap KKN (Kuliah Kerja Nyata), tapi itu tergantung kampusnya ya,” tambah Dirjen Bina Konstruksi, Kementerian PUPR.
Sementara itu Dr Ir Kustamar MT, Rektor ITN Malang menambahkan, di acara rutin Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan semua infrastruktur sudah disiapkan agar cocok memasuki Revolusi Industri 4.0, tetapi bukan hanya infrastruktur permukaan saja yang sudah digitalisasi, nanti peta Hidrogeologi yang ada dibawah tanah juga disiapkan untuk digitalisasi.
“Poin penting yang disampaikan adalah secara keilmuan ITN Malang telah menyiapkan mahasiswanya dalam Revolusi Industri 4.0, untuk digitalisasi di ITN Malang sudah siap akan semuanya, tinggal mengajarkan mahasiswa dalam mengoperasikan software terutama coding dan itu juga dilakukan secara bertahap termasuk dosennya untuk menganalisa big data,” tambah orang nomor satu di ITN Malang itu. (DnD)