Jurnalismalang – Berbicara mengenai pasar tradisional, selalu di mindshet kita akan terbayang suatu pasar yang kumuh, becek dan bau serta masih banyak hal yang kurang bagus dibayangan kita tentang pasar tradisional, melihat hal itu empat mahasiswa prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK ITN Malang, mencoba meneliti dan membuat konsep tentang pasar tradisional di Kabupaten Gianyar Bali, untuk diubah menjadi pasar seni Internasional dalam bentuk draft Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang diberi nama PEPATRAN atau Pengembangan Pasar Tradisional Gianyar Bali.
Ivana Della Samosir, perwakilan mahasiswa PWK ITN Malang mengungkapkan, awalnya di fakultasnya selalu diadakan studio perencanaan, untuk melakukan penelitian dalam kehidupan di masyarakat.
“Kali ini kami meneliti di pasar tradisional di Kabupaten Gianyar Bali selama 10 hari, untuk membenahi tata ruang pasar agar pasar itu bisa naik kelas menjadi pasar seni internasional. Kami meneliti pada 5 pasar umum dan 3 pasar seni, akan tetapi setelah melihat secara detail, pasar di Kecamatan Tegalalang bisa dikembangkan dengan memperluas pasar,” ungkap Ivana Della Samosir.
Sementara itu Muhammad Rizqi Firdaus menambahkan, banyak pedagang pasar Kecamatan Tegalalang yang berjualan di pinggir jalan karena tidak tertampung didalam pasar, padahal kesenian yang dihasilkan sudah ke tingkat ekspor.
“Luasan pasar di Tegalalang sekarang 1.701 meter, kalau diperluas hingga 2 hektar maka bisa menyediakan 7.801 kios untuk para pedagang,” tambah Rizqi
Untuk diketahui, keempat mahasiswa ITN Malang yang berhasil menjadi juara 3 dalam ajang Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI), yaitu Ivana Della Samosir, Muhammad Mukhlis Fauzi, Muhammad Rizqi Firdaus dan Siti Nurhamdi, setelah menyisihkan 33 Perguruan Tinggi yang lain. (DnD)