Malang – Polemik reklamasi Teluk Jakarta ternyata tidak hanya diperdebatkan ditingkat nasional, tetapi civitas alumni Universitas Brawijaya Malang ikut ambil bagian, dengan menolak reklamasi yang mengaku didukung oleh 636 alumni UB dimana 15 Guru Besar, 2 mantan Rektor UB, 2 mantan Dekan UB, 2 mantan ketua ikatan alumni berada didalamnya.
Menurut Adam Wiryawan, Koordinator alumni UB, reklamasi Teluk Jakarta sudah merusak lingkungan dan ekosistem, sehingga jika reklamasi teluk sudah terlanjur dilakukan, maka alumni Universitas Brawijaya mengusulkan lahan hasil reklamasi digunakan untuk pangkalan minuter, karena ada beberapa pihak yang memaksakan kehendak untuk kepentingan bisnis dan mengabaikan nasib para nelayan.
“lingkungan dan ekosistem di teluk Jakarta sudah rusak dan rakyat dibenturkan dengan pemerintah yang sampai saat ini belum diketahui darimana ijin reklamasi Teluk Jakarta, jadi lebih baik dijadikan pangkalan militer,” ungkap pria yang mengaku sebagai koordinator alumni UB menolak Reklamasi Teluk Jakarta itu.
Adam menambahkan, setelah melakukan kordinasi dengan alumni Universitas Brawijaya, kini pihaknya akan melakukan kordinasi dengan alumni dari universitas yang lain, seperti alumni UI, ITS dan ITB yang telah memastikan penolakan reklamasi Teluk Jakarta.
“Selain usulan untuk pangkalan militer, nasib para nelayan juga perlu diperhatikan agar nelayan tidak ditempatkan dirumah susun yang jauh letaknya dengan laut, sudah tidak masuk akal itu kl yang biasa dilaut ditempatkan jauh dari laut,” pungkas Adam, Kamis (09/11/2017).(DnD)