Jurnalismalang – Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari yang dihadirkan Pemerintah Pusat melalui Peraturan Pemerintah nomor 68 tahun 2019, diakui telah memberikan dampak kepada warga sekitar lokasi KEK Singhasari.
Salah satu yang merasakan dampak positifnya adalah warga desa Klampok Singosari, yang berbatasan dengan wilayah KEK Singhasari tersebut.
Hal tersebut disampaikan Kepala Desa Klampok Singosari, Jefry Arnast, pihak Pemerintahan Desa Klampok dan warganya sangat menerima keberadaan KEK Singhasari tersebut.
“Warga desa Klampok sangat mendukung keberadaan dan keberlanjutan KEK Singhasari di wilayahnya, karena warga memahami keberadaan KEK Singhasari akan memberikan keuntungan besar bagi desa, terutama dalam hal peningkatan ekonomi dan nilai tanah,” jelas Jefry Arnast saat dihubungi melalui sambungan telepon hari Kamis kemarin (08/05/2025).
Dengan keberadaan KEK Singhasari, Jefry mengakui banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di Desa Klampok, terutama di sektor pendidikan dan pariwisata yang menjadi fokus utama dalam rencana pengembangan KEK Singhasari.
(Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Teuku Riefky Harsya bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melihat langsung KEK Singhasari)
“Masyarakat Klampok sangat mengharapkan KEK ini dapat terus berjalan. Investor berdatangan dan sudah mulai melirik desa kami, sebagai lokasi strategis untuk pengembangan sektor-sektor penting dalam usaha mereka,” tegas Jefry.
Jefry mengakui, dirinya paham KEK Singhasari merupakan investasi jangka panjang yang akan membawa manfaat besar bagi masyarakat, termasuk untuk masyarakat desa Klampok.
“Bahkan Bupati HM. Sanusi dulu pernah menyampaikan keberadaan KEK Singhasari ini, akan membawa dampak pada pengembangan bidang pendidikan dan juga pariwisata.
Tentunya kami juga mendukung untuk dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat sekitar KEK Singhasari,” pungkas Jefry. (DnD)