Jurnalismalang.com – Guna menjaga harga bahan pangan agar tetap stabil menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, menggelar kegiatan Pasar Murah di 5 Kecamatan di Kota Malang, yang dibuka secara resmi di Kelurahan Merjosari, pada Selasa (11/05/2025).
Walikota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan, kegiatan Pasar Murah tersebut untuk meringankan masyarakat dalam membeli bahan pokok, yang diketahui harganya mengalami kenaikan signifikan selama Ramadhan hingga lebaran nanti, karena harga bahan pangan yang ditawarkan dalam Pasar Murah tersebut relatif lebih murah dibandingkan harga di pasaran.
“Program ini membantu masyarakat sekitar mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. Karena harganya lebih murah dibanding harga pasaran,” ujar Wahyu.
Ia melanjutkan, kegiatan Pasar Murah tersebut merupakan bentuk realisasi dari instruksi Mendagri, yang meminta kepada seluruh Kepala Daerah, untuk bisa mencarikan solusi jika terjadi lonjakan harga.
“Ini sesuai instruksi dari Pak Mendagri, yang meminta supaya ada solusi untuk menangani permasalahan kenaikan harga ini. Utamanya untuk harga cabe ya, naiknya cukup tinggi. Kalau komoditas lain Insya Allah masih relatif terjangkau,” sambungnya.
Sementara itu, Kadiskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menuturkan bahwa harga komoditas bahan pangan yang dijual di Pasar Murah relatif terjangkau, seperti komoditas telor yang dijual hanya dengan harga Rp. 20.000/kg, minyak goreng Rp. 15.000/liter, dan beras Rp. 56.000/5 kg.
“Beras SPHP tersedia sekitar 10 ton untuk pasar murah. Selain di pasar murah, beras SPHP juga sudah tersedia di pasaran,” ungkap Eko.(DnD)