Jurnalismalang – Industri kreatif digital di Kota Malang terus berkembang, tidak saja dari sisi teknis dan ekonomi melainkan juga dari sisi akademis, hal ini dibuktikan dengan penelitian dengan judul “Perilaku Bootstraping Pendiri Startup: Pendekatan Fenomologi Eksistenialis” dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Widayagama Malang Dr. Hanif Ranif Iswari, SE., MM., yang pada Selasa (11/02) telah dilaksanakan Ujian Akhir Disertasi (UAD) program Doktor di FEB Universitas Negeri Malang (UM).
UAD berlangsung di Gedung D12, Ruang 202 FEB UM ini, langsung dihadiri oleh segenap Akademisi dari Universitas Widayagama termasuk juga Rektor Dr. Anwar, SH., Mhum, yang hadir untuk memberikan dukungan langsung.
Dalam UAD yang berlangsung selama kurang lebih 120 menit tersebut, Hanif Rani Iswari mendapatkan apresiasi dari seluruh tim penguji yang terdiri dari Prof. Ery Djatmika, Prof. Dr. Puji Handayati, S.E., M.M., Ak., CA, CMA; Dr. Nurika Restuningdiah, S.E., M.Si., Ak., CA; Prof. Dr. Budi Eko Soetjipto, M.Ed., M.Si.; Prof. Dr. Fattah Hanurawan, M.Si., M.Ed; Prof. Dr. Agung Winarno, M.M. dan penguji eksternal dari FIA Universitas Brawijaya yakni Prof. Dr. Mochammad Al Musadieq, MBA. Hal tersebut dibuktikan dengan predikat Cumlaude untuk Dr. Hanif Rani.
“Kami dari Universitas Widyagama sangat bangga dengan apa yang telah dikerjakan oleh Ibu Rani sebagai salah satu akademisi dari UWG. Semoga hasil penelitiannya bisa teraplikasi di dunia industri rintisan yang saat ini menjadi salah satu sendi ekonomi kreatif di Kota Malang,” ucap Rektor UWG Dr. Anwar.
Sementara seusai sidang, Dr. Hanif Rani sendiri menyatakan bahwa penelitiannya berdasar fenomena yang terjadi di industri Startup Kota Malang, dimana, perkembangannya sangat pesat, namun tingkat kegagalannya sangat tinggi, yaitu 47%.
“Banyak startup di Kota Malang yang gagal melewati fase krusial yang disebut Valley of Death. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang sukses adalah yang menerapkan bootstraping. Menariknya, rekan – rekan startup menjadikan bootstraping bukan sekedar model bisnis, melainkan juga ekspresi eksistensi,” ucap Dr. Hanif Rani.
Penelitian yang dilakukan oleh Hanif Rani ini dilaksanakan selama 2 tahun 8 bulan, dengan mengambil objek penelitian adalah startup yang ada di Kota Malang, khususnya dari anggota Perkumpulan Startup Singo Edan (STASION) Malang. Dimana akhirnya penelitian ini menghasilkan beberapa rekomendasi yang ke depan bisa memberikan manfaat pada perkembangan industri rintisan digital di Indonesia.
“Bukan sekedar teoritis, namun ada sejumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan, seperti, sebaiknya startup berbasi pendanaan berbasis komunal seperti koperasi, kemudian untuk pemerintah, lebih baik instensif bagi startup berbasis keberlanjutan dibanding pertumbuhan eksploitatif, serta pendidikan kewirausahaan lebih dini, yang tidak hanya strategi bisnis, namun bentuk eksistensial dalam industri,” tutup Dr. Hanif Rani. (DnD)