Jurnalismalang – Dalam rangka memastikan keberlangsungan dan efektivitas pelaksanaan program Pengabdian Masyarakat Tematik (PMT), Rektor Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI), Wakil Rektor I, Kepala LPPMI, serta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) melakukan kunjungan ke mahasiswa yang sedang melaksanakan program di beberapa desa di Kecamatan Ngantang pada Selasa (04/01) lalu.
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan, bahwa kegiatan PMT berjalan sesuai rencana, memberikan motivasi kepada mahasiswa, serta mengidentifikasi berbagai tantangan dan solusi dalam pelaksanaannya. Program PMT sendiri dirancang sebagai upaya penyelesaian masalah di masyarakat secara berkelanjutan, berbasis pada bidang keilmuan masing-masing mahasiswa.
Menurut Abd. Rohman, S.Sos., M.AP. Kabag Pengabdian Masyarakat LPPMI UNITRI, pendampingan dalam PMT dilakukan secara intensif, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) memiliki peran krusial dalam memastikan mahasiswa mampu menjalankan program sesuai bidang keilmuan serta menjalin koordinasi yang baik dengan mitra di lapangan.
“Salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan PMT adalah perbedaan gaya komunikasi dan budaya antara mahasiswa dan mitra masyarakat yang sering kali menghambat kelancaran koordinasi. Oleh karena itu, pendampingan lebih intensif oleh DPL diterapkan guna membantu menjembatani komunikasi antara mahasiswa dan mitra,” jelasnya.
Lebih lanjut dirinya menambahkan, perkembangan yang diharapkan dari program ini tidak hanya dalam bentuk hasil nyata yang langsung terlihat, tetapi juga peningkatan keterampilan mahasiswa dalam beradaptasi di masyarakat. Mahasiswa ditargetkan menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan, memiliki kemampuan kolaborasi yang lebih baik, serta meningkatkan kompetensi mereka dalam bidang masing-masing.
Adapun manfaat dari pelaksanaan PMT sangat beragam, mencakup berbagai sektor, di antaranya, Pendidikan mahasiswa memberikan pendampingan pembelajaran di sekolah dasar dengan model inovatif untuk mengatasi fobia matematika. Kemudian ekonomi, mahasiswa membantu pelaku UMKM dalam digital marketing dan penyusunan laporan keuangan. Selain itu juga di bidang pertanian, mahasiswa terlibat dalam pengolahan hasil pertanian, sanitasi kandang, serta pengelolaan limbah ternak dan juga administrasi pemerintahan.
Beberapa program juga mendukung pemerintah desa dalam penyusunan dokumen desa, penyempurnaan dokumen SDGs, serta pengembangan master plan taman desa.
UNITRI memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan PMT, baik dalam aspek pendanaan, transportasi, maupun pendampingan akademik. Program ini juga berada di bawah tanggung jawab Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Inovasi (LPPMI) UNITRI.
Kedepan, mahasiswa diharapkan dapat menyelesaikan program yang telah direncanakan dengan baik serta memberikan dampak maksimal bagi masyarakat dan mitra desa.
Selain itu, dengan melihat potensi wilayah dan kesiapan UNITRI, program ini dapat diperluas ke berbagai bidang, seperti pengelolaan pertanian mulai dari pembibitan hingga pasca panen, digitalisasi desa, serta tata kelola pemerintahan desa.
Pemerintah desa pun menyambut baik program PMT ini dan berharap dapat terus bekerja sama dengan UNITRI dalam berbagai aspek pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan kolaborasi yang baik antara akademisi, mahasiswa, Pemerintah Desa, dan masyarakat, program PMT diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas. (Hms/DnD)