(Terkait adanya sengketa Pilkada yang diajukan ke MK terkait kemenangan salah satu calon kepala daerah)
Jurnalismalang – Adanya sengketa Pilkada Kota Malang yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK), sempat disoroti oleh beberapa pendukung calon kepala daerah di Kota Malang, untuk itu Aliansi Rakyat Kota Malang Pro Demokrasi menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Kota Malang, dengan tujuan mengajak semua pihak untuk menghormati segala keputusan dari MK, Kamis (16/01/25)
Koordinator aksi, Dersi Hariono atau yang akrab disapa Gus Der saat ditemui jurnalismalang.com menyampaikan, bahwa aksi yang dipimpinnya ini bertujuan menjaga kondusifitas Kota Malang, menjelang dan paska putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilkada Kota Malang yang dijadwalkan akan diputuskan pada Maret 2025 mendatang.
“Sebelum berangkat menggelar aksi saya juga meminta restu kepada ibu saya, agar tidak terjadi kerusuhan saat aksi demo, serta dilancarkan apa yang ingin disampaikan. Saya tidak mengenal sosok Wahyu Hidayat (pemenang Pilkada) atau mendukung siapapun ya dalam hal ini, siapapun yang menang tidak akan berpengaruh dalam hidup saya. Sehingga saya mengajak semua pihak untuk menjaga kedamaian di Kota Malang apapun hasilnya dari MK nanti,” ungkap Gus Der saat ditemui.
Aksi damai ratusan peserta yang didominasi oleh kaum perempuan ini membawa pesan, agar semua pihak khususnya yang berkepentingan dalam Pilkada, dapat bersikap legowo dan menerima apapun keputusan MK nantinya.
“Kami datang menemui DPRD Kota Malang ini, berharap anggota DPRD sebagai wakil rakyat ini dapat mengajak para pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang untuk membuat kesepakatan bersama untuk menaati dan mematuhi keputusan MK, apapun hasil putusan MK nantinya. Dengan begitu maka kondisi kota Malang akan tetap kondusif,” jelas Dersi usai memasuki gedung DPRD Kota Malang.
Sayangnya aksi damai tersebut tidak ditemui oleh siapapun anggota DPRD Kota Malang, Gus Der dan beberapa perwakilan hanya diminta ke ruangan Bagian Umum untuk menyerahkan berkas tuntutan aksi damainya.
“Teman-teman media saksikan sendiri ya, tidak ada satupun anggota dewan yang mau menemui kami, padahal kami cuma berharap anggota DPRD mendukung kondusifitas di Kota Malang, menjelang dan paska keputusan MK. Tidak ada maksud lain dari kami,” sesal Gus Der. (DnD)