Wabah PMK Meluas, DPRD Kota Malang Belum Anggarkan Vaksin

Jurnalismalang – Anggota Komisi B DPRD Kota Malang, Muhammad Dwicky Salsabil Fauza, menyebut vaksinasi untuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih belum dilakukan karena kondisi wabah PMK di Kota Malang belum meluas.

Dwicky mengatakan bahwa PMK mewabah jika jumlah kasus telah melampaui 50-60% sapi di Kota Malang, karena daging sapi adalah salah satu produk yang sering dikonsumsi oleh masyarakat.

Oleh karena itu, DPRD Kota Malang dan Pemkot Malang harus mempersiapkan skenario terburuk jika kasus PMK mulai meluas di Kota Malang, salah satunya menggelar rapat melalui Belanja Tak Terduga (BTT) agar berintervensi untuk mengatasi masalah tersebut. Hingga Januari 2025, sudah ditemukan 12 kasus PMK yang terjadi di Kota Malang.

Berkat Dispangtan Kota Malang yang telah turun tangan dalam penaganan wabah PMK, Dwiki ternyata menilai bahwa ia masih belum membutuhkan anggaran untuk vaksinasi PMK. Jenis sapi yang mendominasi di Kota Malang bukan sapi daging, melainkan sapi perah.

“Saya tidak memprioritaskan sapi perah itu karena mereka sudah punya koperasi susu. Tetapi, saya belum paham tentang sapi daging ini. Kalau di Kota Malang. saya pikir sapi perah dan sapi daging masih belum memerlukan anggaran,” ujarnya.

Wabah PMK di Kota Malang mulai sedikit menyebar diduga akibat belantik yang memasukkan ternak dari luar kota di pasar sapi. Sebagian besar sapi yang terkena PMK di Kota Malang adalah sapi yang berasal dari luar kota. (Adv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top