Jurnalismalang – Universitas Brawijaya Malang hari ini, Kamis (19/12/24) kembali mengukuhkan empat profesor baru dari berbagai ilmu, salah satunya Prof Joni Kusnadi yang memiliki inovasi untuk melakukan pengujian pada makanan, apakah terkontaminasi dengan DNA Babi atau tidak secara real time.
Menurut Prof. Dr. Ir. Joni Kusnadi, M.Si dari Fakultas Teknologi Pertanian, dirinya menciptakan Kit Real Time PCR Halal Care untuk mendeteksi berbagai macam makanan apakah mengandung babi atau tidak.
“Mahalnya harga PCR yang awalnya harus impor dari luar negeri membuat saya dan tim tertantang untuk menciptakan Kit PCR serupa yang mampu bersaing dengan Kit PCR lainnya. Selama ini penentuan produk halal hanya berdasarkan data atau dokumen, apakah didalam bahan pangan terdapat campuran dari DNA Babi atau tidak,” ungkap Prof Joni Kusnadi di Gedung Samantha Krida.
Prof Joni menambahkan, akan tetapi kan selama ini tidak ada tes secara langsung untuk membuktikan, bahwa makanan tersebut benar halal atau tidak.
“Dengan tes secara langsung dengan Kit PCR yang saya ciptakan ditambah harganya yang lebih murah atau ⅕ dari harga PCR impor, maka akan membuktikan bahwa makanan tersebut benar halal atau tidak, apalagi di Indonesia mayoritas penduduknya beragama muslim. Sehingga tidak ada lagi pemalsuan data halal, padahal makanan tersebut memiliki campuran DNA Babi,” pungkas Prof Joni dengan penuh keyakinan.
Untuk diketahui harga kit Real-Time PCR impor berkisar antara Rp12 juta untuk 50 reaksi hingga Rp 32 juta untuk 100 reaksi.
(Keempat profesor yang dikukuhkan hari ini, Kamis (19/12/24) di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya Malang)
Sementara itu ada 3 guru besar lainnya yang juga dikukuhkan hari ini, seperti tiga Prof. Dr.Eng. Ir. Yulvi Zaika, ST, MT dari Fakultas Teknik, Prof. Dr. Ir. Sandra Malin Sutan, MP, IPM dari Fakultas Teknologi Pertanian dan Prof. Dr. Sony Sukmawan dari Fakultas Ilmu Budaya.
Prof. Dr.Eng. Ir. Yulvi Zaika, ST, MT dari Fakultas Teknik memperkenalkan Geosynthetic-encased Geofoam Recycle Concrete Column (GEGRCC), solusi konstruksi hijau untuk penguatan tanah lunak.
Prof. Dr. Ir. Sandra Malin Sutan, MP, IPM dari Fakultas Teknologi Pertanian mengenalkan Intelligence Non-Destructive Evaluation (INDEV), sistem berbasis kecerdasan buatan yang mampu menganalisis mutu pangan tanpa merusak sampel.
Prof. Dr. Sony Sukmawan dari FIB memperkenalkan Model Susastra Cahaya, pendekatan sastra ekoteologis yang mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dan moralitas dalam literatur lingkungan.
Keempat profesor dari UB itu membuat UB kini memiliki 401 profesor aktif dari berbagai bidang keilmuan. (DnD)