Jurnalismalang – Bertempat di Jalan Prenjak, Sukun Malang, dihadapan kurang lebih 300 ibu-ibu pemerhati pendidikan dari 7 kelurahan se-Kota Malang, sam HC atau Heri Cahyono menegaskan progam Kuliah Gratis bukan hanya omong kosong.
Heri Cahyono yang merupakan pasangan calon nomer 2 menjelaskan, selama ini pendidikan yang sudah gratis adalah SD dan SMP yang menjadi domain kebijakan Pemkot Malang. Sedangkan untuk jenjang SMA sederajat adalah domain kebijakan Provinsi Jawa Timur.
“Jika menginginkan pendidikan SD, SMP, SMA hingga kuliah gratis, harus ada sinergi kebijakan antara Pemkot Malang dan Pemprov Jawa Timur,” ungkap Heri Cahyono dengan optimis.
Sedangkan salah satu program unggulan pasangan Calon Walikota NO 2, Heri Cahyono – Ganis Rumpoko tersebut adalah Kuliah Gratis.
Sam Heri menambahkan, kuliah gratis ini harus diwujudkan, karena faktanya hanya 15% Arek Malang asli yang bisa mengenyam pendidikan perguruan tinggi, padahal ada lebih dari 57 Kampus berdiri megah di Kota Malang.
(Warga tampak serius menyimak janji dari Sam Heri Cahyono)
“Jadi sejauh ini, Malang sebagai kota pendidikan ternyata tidak bisa dinikmati oleh warga Malang sendiri,” sambung Heri Cahyono.
Pada sesi tanya jawab, salah satu pemerhati pendidikan menegaskan “Heri Cahyono – Ganis harus jadi walikota. Dan kalau jadi harus mewujudkan progam Kuliah Gratisnya. Kalau tidak diwujudkan kamilah yang akan menagih,” pekik warga dengan nada tegas.
Memahami kekhawatiran janji palsu tersebut, sam HC menjelaskan bahwa apa yang sudah di programkan pasangan Calon Wali Kota No urut 2 sudah ditanda tangani diatas materai, didepan puluhan wartawan se-Malang raya beberapa waktu lalu.
“Ada jejak digitalnya, jadi kalau tidak saya tepati panjenengan bisa tuntut, saya tidak ngapusi dengan program ini, karena memang seharusnya bisa pendidikan gratis di Kota Malang”
“Kami satu-satunya pasangan yang berani melakukan tanda tangan demikian. Saatnya putus era ngapusi dari tiap calon walikota yang hanya untuk meraih suara sebanyak-banyaknya,” tutupnya disambut antusias para Ibu-ibu yang berasal dari Kelurahan Bandulan, Bandungrejosari, Kebonsari, Sukun, Mulyorejo, Karang Besuki, Tanjungrejo Kota Malang. (DnD)