Jurnalismalang.com – Sebagai bentuk komitmen untuk ikut bertanggungjawab terhadap masa depan kehidupan, yang salah satunya adalah merealisasikan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s), Universitas Negeri Malang (UM) bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dan sejumlah pihak terkait, menggelar Lokakarya Nasional dan Perubahan Iklim UI Greenmetric 2024, pada 18-20 September 2024, bertempat di Aula GKB A19 Lantai 9 UM.
Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., menyampaikan, kegiatan Lokakarya tersebut diikuti sebanyak 71 Perguruan Tinggi dari seluruh Indonesia dan Pemerintah Daerah, serta mendapat support dari Pemkot Malang, yang juga berkomitmen untuk membangun Kota Yang Berkelanjutan dengan konsep ramah lingkungan.
“Mudah-mudahan Malang bisa jadi salah satu icon didalam membangun proses yang lebih mengutamakan prinsip ramah lingkungan, sekaligus ramah dengan rakyat, sehingga partisipasi masyarakat makin tinggi kedepannya,” sampainya.
Ia melanjutkan, bertepatan dengan Ulang Tahun atau Lustrum UM Ke-70, dimanfaatkan untuk mengembangkan konsep bagaimana prinsip SDG’s bisa direalisasikan bersama berbagai stakeholder, baik antar kampus maupun Pemda termasuk media, dengan harapan hasil diskusi dari Lokakarya tersebut, bisa dibaca dan menjadi wacana publik.
(Para undangan Gala Dinner berfoto bersama di Halaman Balai Kota Malang)
“Sehingga ini akan menjadi modal sosial yang mengarah pada gerakan sosial, bagaimana pembangunan di Indonesia dan dunia kedepan, tidak terjebak pada yang kini dan disini, tapi mampu mempertimbangkan masa depan generasi muda dan keutuhan planet bumi ini, dengan energi yang lebih terbarukan dan ramah lingkungan,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Kajian Islam Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Prof. DR. Drs. H. Supardin MHI mengatakan bahwa kegiatan Lokakarya yang digelar oleh UM sangat luar biasa, karena materi soal kampus hijau yang berkelanjutan, bisa menjadi masukan yang kedepannya bisa direalisasikan oleh seluruh PT di Indonesia, karena dinilai mampu meminimalisir pengeluaran kampus.
“Misalnya terkait dengan listrik yang menggunakan tenaga surya dan sebagainya, kemudian penanaman pohon yang bisa menghasilkan udara segar di lingkungan kampus, bahkan daunnya juga bisa dimanfaatkan untuk pupuk. Ini sangat luar biasa, apalagi mendapat dukungan dari Pemerintahnya,” ujarnya.(DnD)