Tanggapi Berita Soal Rencana Anggota Dewan Kunker Ke Eropa Gunakan APBD, Made Pastikan Tak Akan Berangkat

Jurnalismalang.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, I Made Riandiana Kartika., SE., mengeluarkan statement soal berita terkait rencana kegiatan Perjalanan Dinas Luar Negeri (PDLN) anggota Dewan, yang menggunakan dana APBD mencapai miliaran rupiah, menjelang akhir jabatan periode 2019-2024.

Kepada awak media, Made memastikan bahwa tidak akan ada kegiatan PDLN bagi anggota dewan, pasalnya ada sejumlah alasan yang mendasari bahwa kegiatan tersebut dinilai belum perlu dilakukan oleh DPRD Kota Malang.

“Salah satunya ya karena proses perizinannya yang cukup panjang. Kan berjenjang itu, mulai dari Walikota, Gubernur, hingga Kemendagri. Kalau ketiga itu tidak mengizinkan, ya tidak bisa dilaksanakan. Karena kalau perjalanan dinas kesana sifatnya adalah Rakor, maksimal lima belas orang. Jadi tidak benar bahwa empat puluh lima anggota dewan akan berangkat, itu gak boleh aturannya,” terangnya.

Tak hanya itu, Made pun menganggap bahwa PDLN ke Eropa tidak mungkin untuk dilakukan, karena dari segi efektifitas dan pembahasan materi yang akan didapat, dari sisi bahasa pasti akan mengalami kendala meski sudah ada penerjemah, sehingga akan lebih baik jika Dewan yang menghadirkan pemateri dari luar untuk memberikan materi bagi anggota DPRD Kota Malang.

“Dari sisi bahasa pasti akan mengalami kesulitan, jadi lebih baik kita yang menghadirkan mereka kesini. Walaupun secara pelaksanaan kita harus menanggung narasumber dari luar. Tapi itu tidak akan kita lakukan karena sangat tidak efisien. Tapi ada lagi yang sifatnya bukan peningkatan kapasitas, tetapi penerimaan undangan seperti yang dilakukan Pak Sutiaji kemarin, jadi kita diundang negara yang bekerjasama dengan Kota Malang. Itupun hanya empat orang saja yang berangkat, tidak boleh lebih,” jelasnya.

Oleh karenanya, Made tidak membenarkan bahwa jajaran anggota Dewan akan “Tur” ke Eropa, sehingga Ia meminta kepada sejumlah pihak, untuk tidak mengembangkan isu yang belum diketahui kepastiannya, agar tidak menimbulkan polemik ditengah masyarakat..

“Jadi tolonglah berita-berita yang seperti itu jangan sampai menimbulkan polemik. Kami hanya rakor dan sekarang menjadi tahu. Dan dari sisi penyerapan anggaran, sebenarnya sangat tidak menguntungkan. Lebih baik kami meningkatkan kapasitas ke Jakarta, ketimbang kami harus ke Itali, ke Inggris. Itupun sebenarnya lebih banyak kepada anggaran tiket pesawat, hotel dan biaya hidup yang tinggi. Sehingga kita harapkan kita akan merubah pola, lebih baik kita yang menghadirkan saja,” pungkasnya.(DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top