Lahan Terbatas, Pj Walikota Malang Harapkan Petani Ikan Beralih Gunakan Media Kolam Terpal Untuk Membudidayakan Ikan Air Tawar

Jurnalismalang.com – Untuk meningkatkan jumlah produktivitas ikan di Kota Malang, Pj Walikota Malang bersama Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, menggelar pelatihan budidaya ikan air tawar menggunakan kolam terpal, bertempat di Hotel Grand Mercure Mirama Malang, pada Senin (5/2/24).

Pj Walikota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan, penggunaan kolam terpal sebagai media budidaya ikan air tawar tersebut penting dilakukan, mengingat jumlah lahan di Kota Malang yang terbatas, sehingga pelatihan yang digelar oleh Dispangtan untuk para petani ikan air tawar dinilai sangat baik dilakukan.

“Dengan terpal ini kan karena kita ada keterbatasan lahan, jadi baik untuk dilakukan, supaya bisa meningkatkan jumlah produktivitas ikan di Kota Malang. Nanti kalau dari pelatihan ini petani ikan air tawar bisa melaksanakan, itu akan ada peningkatan kualitas ketrampilan dari mereka,” sampainya.

Wahyu pun berharap budidaya ikan air tawar tersebut juga bisa menekan inflasi dan angka stunting di Kota Malang, karena ikan dinilai memiliki kandungan gizi tinggi dan baik untuk pertumbuhan, sehingga produktivitasnya perlu ditingkatkan.


(Secara simbolis Pj Walikota Malang Wahyu Hidayat berikan bantuan kepada peserta pelatihan dengan taksiran nilai sebesar Rp. 9 Juta dalam bentuk barang)

“Kalau untuk stunting kan pertama kita lihat gizinya, ini nanti jika ketersediaan atau stok ikan di Kota Malang cukup bahkan melimpah, otomatis harganya bisa lebih murah daripada daerah lain, sehingga terjangkau bagi masyarakat, jadi mereka bisa makan ikan dan otomatis bisa menekan angka stunting. Dan ini juga kami berikan bantuan bagi 99 pembudidaya ikan atau petani, yang harapannya bisa menekan kemiskinan. Mereka yang tidak punya mata pencaharian, akhirnya dengan ketrampilan dan modal ini, mereka bisa bekerja,” tandasnya.

Sementara itu, Kadispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi menjelaskan bahwa setiap petani ikan mendapatkan bantuan modal untuk budidaya ikan kolam terpal sebesar Rp 6,5 juta, yang diberikan dalam bentuk pakan untuk 1 bulan, sejumlah peralatan dan media untuk budidaya ikan, dengan memanfaatkan pekarangan di perkotaan yang relatif sempit.

“Kita memanfaatkan pekarangan di perkotaan yang sempit, kalau kolam permanen dari bata atau beton kan tidak terlalu cukup, sehingga kita membuat budidaya ikan air tawar menggunakan terpal, hanya membutuhkan ukuran dua meter persegi, dengan ketahanan bahan terpal bisa sampai lima tahun kedepan,” jelasnya.

Untuk diketahui, sampai saat ini jumlah pembudidaya atau petani ikan di Kota Malang tercatat mencapai hampir 700 orang, yang mayoritas didominasi petani ikan lele dan nila, ikan primadona yang penjualannya lebih cepat dibandingkan ikan jenis lain.(DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top