Tekankan Tolak Money Politik, GKI Tumapel Ajak Jemaat Menjadi Pemilih yang Bijaksana

Jurnalismalang – Pemilihan Umum kurang beberapa minggu lagi, agar menjadi pemilih yang bijaksana dan mengajak jemaatnya tidak melakukan Golput (tidak memilih), maka Majelis Jemaat GKI Tumapel mengajak jemaatnya untuk mengikuti sosialisasi yang disampaikan oleh KPU, Bawaslu dan Sinode Wilayah GKI Jatim.

Menurut Izzudin, Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kota Malang menyampaikan, nantinya untuk jemaat GKI Tumapel akan mendapatkan 5 surat suara dengan 5 warna yang berbeda-beda.

“Kami pastikan surat suara akan sesuai dengan wilayah tempat tinggalnya, apakah masuk wilayah kecamatan Klojen atau Lowokwaru atau yang lainnya. Warna surat suara yang pertama diberikan berwarna abu-abu untuk memilih Presiden dan wakilnya, merah untuk DPD RI dimana DPD ini hanya nama tidak ada partainya karena perseorangan, kuning untuk surat suara DPR RI, biru untuk calon DPRD Provinsi dan yang terakhir berwarna hijau untuk calon legislatif kota atau kabupaten,” ungkap Izzudin saat menyampaikan materi pemilu, Senin (29/01/2024).

Udin menambahkan, jemaat GKI Tumapel diharapkan dapat mengambil peran strategis dalam pemilu serentak 14 Februari 2024 mendatang, dengan datang langsung ke TPS disekitar rumahnya dan melakukan pencoblosan atau tidak golput.


(Materi Pemilu disampaikan oleh KPU Kota Malang, Bawaslu Kota Malang dan dari Sinode Wilayah GKI Jatim)

Sementara itu Hamdan Akbar Safara,
Kordiv Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Kota Malang menambahkan, sebelum waktunya coblosan nanti, jemaat GKI Tumapel masih ada waktu untuk mencari di internet, terkait rekam jejak atau portofolio calon Presiden, apakah sesuai dengan janji kampanye yang ditawarkan saat ini.

“Masyarakat harus berani menolak money politik atau pemberian apapun, yang memiliki pengaruh dalam keputusan calon yang akan dipilih nanti. Bersama kita wujudkan Pemilu yang berintegritas, dengan tidak ikut menyebarkan black campaign atau berita negatif, meski berita itu memang benar dari rekam jejaknya tadi,” imbuh Hamdan.

Kegiatan Sinau Bareng dengan tema ‘Menjadi Pemilih yang Bijak’ ditutup dengan statement dari Pdt Simon Filanthropa dari Sinwil GKI Jatim, dimana jemaat GKI Tumapel diharapkan tetap berpartisipasi untuk datang ke TPS dan mencoblos, meski sempat adanya kabar jika Pemilu 2024 rawan terjadi kecurangan.

“Pilihan kita akan menentukan siapa kita dikemudian hari, pilihlah calon yang dianggap lebih baik dengan janji kampanye yang realistis. Terpenting calon Presiden tersebut dapat membuat perekonomian stabil, keamanan yang kondusif serta mengawasi saat perhitungan suara di TPS. Selain itu mari kita doakan agar Bangsa Indonesia memiliki pemimpin yang lebih baik dan Pemilu ini jangan dijadikan beban berat atau sampai dibawa perasaan, karena Pemilu rutin dilakukan lima tahun sekali untuk memilih pemimpin yang baru,” pungkas Pdt Simon mengakhiri pertemuan. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top