Jurnalismalang.com – Dalam sambutannya pada acara launching SPPT-PBB 2024 Kota Malang pada Senin (29/01), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, SE., menekankan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk serius dan terus berupaya memerangi kemiskinan di Kota Malang, menyusul ditemukannya kasus bunuh diri sekeluarga di Pakis beberapa waktu lalu, yang diduga akibat himpitan ekonomi.
Menanggapi pernyataan Ketua DPRD Kota Malang, Pj. Walikota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan bahwa permasalahan kemiskinan menjadi tanggungjawab Pemkot Malang, terutama baginya dalam menjalankan amanah sebagai Pj Walikota Malang, untuk menangani kemiskinan ekstrim.
“Menjadi kewajiban saya juga ya dalam menjalankan amanah sebagai Pj Walikota Malang, salah satunya adalah kemiskinan ekstrim. Nah itu yang akan kita tekan, tentunya ada beberapa skenario yang harus dilakukan. Ibarat tidak hanya memberikan satu ikan, tapi kita akan berikan pancing,” terangnya.
Sejumlah bentuk kegiatan akan digelar oleh Pemkot Malang, dengan harapan agar bisa meningkatkan pendapatan yang berujung pada kesejahteraan, dan otomatis bisa mengurangi bahkan menghapus angka kemiskinan (Zero Kemiskinan) di Kota Malang.
“Beberapa kegiatan itu diharapkan bisa meningkatkan pendapatan dan ujung-ujungnya adalah kesejahteraan. Itu berarti ada kemiskinan ekstrim dan orang miskin lambat laun akan zero,” sambungnya.
Lebih lanjut Wahyu menuturkan, Kota Malang sebenarnya sudah mampu menekan angka kemiskinan, dibuktikan dengan prestasi tingkat kemiskinan di Kota Malang yang menduduki peringkat kedua terendah setelah Kota Batu.
“Kita akan terus tekan. Untuk zero itu kan sulit, harus ada kolaborasi dari berbagai sektor,” pungkasnya. (DnD)