Jurnalismalang.com – Disela acara Dies Natalis ke-22 Tahun, Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang, memperkenalkan 3 unit sepeda motor konversi dari BBM ke listrik, karya mahasiswa dan Dosen Fakultas Teknik (FT) UNITRI, melalui TSSU (Technical Supporting Service Unit).
Dekan Fakultas Teknik (FT) Unitri Malang, Ir. Hesti Poerwanto, M.Sc.Eng, P.hD mengatakan, ide pembuatan sepeda motor listrik itu berawal dari diskusi dengan pihak Yayasan Unitri Malang, terkait rencana untuk mendirikan bengkel.
“Kira-kira tahun 2021, itu dibikinkan bener itu bengkel. Lalu saya mengusulkan untuk memberikan sesuatu yang lain daripada yang lain, untuk menghadapi masa sulit pada saat itu kan pandemi Covid ya, nah dari situ saya mencari alternatif jenis baterai, karena baterai lithium ion dan sejenisnya yang ada saat ini, tidak begitu diminati oleh produsen mobil listrik, karena bisa menimbulkan kebakaran, jadi saat ini kami sedang meneliti tentang aluminium baterai, untuk kemudian akan kami uji ketahanannya,” ungkapnya.
Motor listrik karya Mahasiswa dan Dosen yang ada saat ini, masih menggunakan baterai kering, sehingga kedepannya akan diusulkan baterai yang lebih murah dan ringan daripada lithium.
“Dengan menempatkan baterai aluminium tadi, dengan mobil seperti ayla dan sejenisnya, bisa menempuh jarak 1.600 kilometer, jadi jenis baterai ini sekali pakai, tidak bisa di-recharge, sampai aluminium itu habis,” imbuhnya.
(Rektor UNITRI Prof Ir. Eko Handayanto M.Sc., Ph.D saat melaunching 3 motor listrik)
Ir. Hesti Poerwanto menambahkan, setelah keseluruhan proses penelitian baterai aluminium selesai dilakukan, selanjutkan akan dilakukan pengetesan pada sepeda motor listrik.
“Kita sudah ada hasilnya, dan cukup bagus. Mungkin tiga atau empat bulan lagi akan segera dilaunching, ini kan sebetulnya ganda tujuannya. Karena saya diberi tugas untuk mengembangkan satu prodi baru yaitu mekatronika, harapannya banyak mahasiswa baru yang tertarik kesini,” pungkasnya.
Sementara itu, Rektor Unitri Malang, Prof Ir. Eko Handayanto M.Sc., Ph.D berharap dengan adanya sepeda motor listrik tersebut, semua dosen dan mahasiswa menggunakan sepeda motor listrik, untuk mengurangi kebisingan.
“Baterainya sementara masih menggunakan baterai kering, mudah-mudahan kedepannya semua bisa menggunakan sepeda motor listrik, biar gak bising,” katanya. (DnD)