Jurnalismalang.com – Tim mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Alea Team, bekerjasama dengan Campervan Malang, menggagas konsep “Safari Kajoetangan”, yakni berkeliling mengitari kawasan Kajoetangan Heritage dengan mengendarai mobil klasik seperti VW Safari, VW Combi dan VW Kodok.
Tata Cita, Humas Campervan Malang mengatakan, tarif untuk “Safari Kajoetangan” menggunakan mobil klasik, dibanderol seharga 450 ribu rupiah, dimana untuk satu mobil bisa diisi empat orang penumpang, dengan durasi trip 30 – 35 menit.
“Nanti keliling lewat Kayutangan, Idjen Boulevard, stasiun, terus balik lagi ke Kayutangan. Nah di sepanjang perjalanan nanti kita berhenti di dua titik spot foto, disana pengunjung bisa swafoto, kita juga ada fotografernya yang ikut,” terangnya.
Tata menjelaskan bahwa Campervan Malang sebenarnya sudah ada sejak tahun 2020, pada saat pandemi. Namun ini adalah trip pertama yang berlatar keramaian, berbeda dengan trip terdahulu yang lebih ke sejumlah tempat hidden gem, seperti Kusuma Agro Wisata Batu, Danau Bedengan dan beberapa lokasi yang tidak terpublished.
“Ini trip pertama Campervan Malang yang benar-benar dilatarnya keramaian seperti ini, untuk melihat hiruk-pikuk Kota Malang, jadi kami ingin memberikan pengalaman tak terlupakan untuk pengunjung,” imbuhnya.
(Serunya wisatawan naik Campervan Malang ramai-ramai)
Sementara untuk mobil yang digunakan untuk Short Trip, sengaja dibiarkan apa adanya atau klasik, supaya melekat dengan konsep yang diusung oleh tim, yakni menikmati suasana heritage Kajoetangan.
“Mobilnya dibiarin gitu aja, biar melekat dengan konsep menikmati suasana heritage itu sendiri,” katanya.
Pengunjung bisa menikmati Short Trip Kajoetangan Heritage dengan Campervan Malang ini hanya di hari Sabtu dan Minggu (Weekend), mulai pukul 16.30 sampai 20.30 malam, dimana untuk pembelian tiket atau order, bisa langsung mengunjungi stand yang terletak di depan “Toko Oen” Malang.
“Kita bukanya hanya di hari Sabtu dan Minggu aja, by order, sehari minimal ada 3 sampai 4 trip, sengaja didepan toko oen karena memang disini spot fotonya bagus,” jelasnya.
Tata menambahkan, sejak soft launching pada tanggal 2 dan 3 Juni lalu, atensi pengunjung cukup tinggi, baik warga lokal Malang maupun pengunjung dari luar Kota.
“Sebenarnya kalo atensi paling besar itu pengunjung dari luar Malang, karena mereka tidak punya waktu banyak untuk liburan, jadi short trip ini cocok buat mereka, karena selain gak lama, kita juga memberikan memorable experience menikmati kayutangan dengan cara yang beda,” tandasnya. (DnD)