(Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo bersama Mensos Tri Rismaharini dan Menkeu Sri Mulyani dalam rangka Program Penanganan Kemiskinan Terpadu di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang)
Jurnalismalang – Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo menyerukan agar semua pihak, dalam hal ini lembaga-lembaga negara berkolaborasi atau gotong royong mengentaskan kemiskinan yang ditemui dalam acara Program Penanganan Kemiskinan Terpadu, bersama Mensos Tri Rismaharini dan Menkeu Sri Mulyani Indrawati, di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
“Problem kemiskinan tidak bisa selesai kalau hanya diserahkan kepada satu pihak, misalnya Kementerian Sosial (Kemensos) atau Pemerintah Daerah. Dibutuhkan kebersamaan yang sinergis dari berbagai stake holder, agar kemiskinan di negeri ini secara gradual bisa dikurangi,” ungkapnya Jumat (20/1/2023) yang juga dihadiri oleh Bupati Malang HM Sanusi dan Wakil Bupati Didik Gatot Subroto.
Andreas Eddy Susetyo menambahkan, melalui gotong royong, diharapkan jangkauan program pengentasan kemiskinan akan lebih luas dan berkualitas.
“Istilahnya kalau dikeroyok bareng-bareng maka output-nya akan lebih terlihat dan terasa. Masyarakat miskin yang kita entaskan akan lebih banyak kalau digarap bersama-sama,” tegas Andreas.
Dia mencontohkan, kolaborasi pengentasan kemiskinan yang dilakukan Kemensos yang mendapat support Bank Indonesia (BI) ternyata mempercepat graduasi yang awalnya diperkirakan butuh waktu 6 bulan ternyata hanya memerlukan 2-3 bulan.
“Setelah graduasi maka mereka akan bisa mandiri sehingga keluar dari Kelompok Penerima Manfaat (KPM),” tegas anggota Fraksi PDI Perjuangan itu
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Malang Raya ini mengungkapkan, KPM ternyata juga banyak dari kelompok produktif sehingga mereka harus diarahkan untuk mampu berwirausaha sehingga akan keluar dari lingkaran kemiskinan.
Ditegaskan, DPR RI juga akan selalu mengawal anggaran terkait Perlindungan Sosial (Perlinsos) dimana salah satunya adalah bantuan untuk warga miskin.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, APBN 2023 telah mengalokasikan Rp 476 triliun. “Kita semua berharap anggaran Perlinsos akan tepat sasaran dan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh yang berhak,” jelas Sri Mulyani.
Melihat perkembangan yang ada, Perlinsos tahun, kata Sri Mulyani, akan dilakukan penyesuaian sesuai kebutuhan riil warga yang membutuhkan.
Sementara Menteri Sosial Tri Rismaharini menambahkan, tahun ada beberapa program yang akan menjadi fokus antara lain Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena), Rumah Sejahtera Terpadu (RST) dan Program Pemakanan Lansia dan Disabilitas. (DnD)