Jurnalismalang – Puncak acara Lustrum XII atau Dies Natalis Universitas Brawijaya ke-60, ditutup dengan rapat terbuka serta orasi ilmiah untuk memantapkan diri menuju The Future Innovation dan The Future Science.
Prof. Widodo, S.Si.,M.Si.,Ph.D.Med.Sc. Rektor Universitas Brawijaya mengatakan, di tahun 2023 ini, Universitas Brawijaya ingin melakukan starting pengembangan The Future Innovation dan The Future Science.
“Saat ini pihaknya telah mempersiapkan berbagai infrastruktur pendukung, di bidang teknologi. Demi mewujudkan cita-cita UB sebagai universitas kreatif yang berkelanjutan. Infrastruktur yang kita siapkan diantaranya adalah speed connection 100Gbps, kemudian juga kita mengadakan super computer dan data center yang nanti akan diintegrasikan dengan aktivitas-aktivitas yang ada di UB,” ungkap Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si.,M.Si.,Ph.D.Med.Sc, Kamis (05/01/2023).
Program kegiatan Mahasiswa Membangun 1.000 desa di Jawa Timur, menjadi percobaan basis data pertama, yang diharapkan dapat membawa kebermanfaatan untuk pembangunan manusia di Indonesia.
“Harapannya data-data dapat terisi secara implemental, sehingga akan menjadi basis data yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan manusia, baik di Indonesia dan khususnya di Jawa Timur,” jelasnya.
Lebih lanjut Rektor UB itu menjelaskan, meski UB telah memiliki capaian yang cukup baik, selama enam dekade, akan tetapi dirinya ingin meningkatkan kualitas serta pencapaiannya.
“Dalam peringkat Internasional, kita masih ada di 800 besar dunia. Target kita adalah bisa masuk 500 besar dunia, minimal tahun depan,” harapnya.
(Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si.,M.Si.,Ph.D.Med.Sc saat memberikan press conference)
Sementara itu Ketua Lustrum XII dan Dies Natalis ke-60 UB Prof. Dr. Unti Ludigdo, SR., M.Si., AK menjelaskan, tema Green Paradigm and Innovative Action for Sustainable Prosperity sebagai salah satu pengejawantahan dari visi UB untuk menjadi pelopor dan pembaharu dalam berbagai hal yang berbasis budaya.
“Berbagai rangkaian kegiatan telah dilaksanakan, antara lain Brawijaya International Conference yang selain dilaksanakan di kampus UB, juga dilaksanakan di Bali, dan daring, Brawijaya International Conference yang diselenggarakan Forum Wakil Dekan bidang Akademik, Brawijaya International Conference 3 series oleh dewan profesor, International Conference Applied Science Vicational Education, serta International Student Conference on Creative Industry yang dihadiri banyak partisipan dalam dan luar negeri”
“Dalam bidang Pengabdian Masyarakat juga dilaksanakan Kampus Sehat yang dilakukan dengan screening massal keluarga besar UB, lomba senam sebagai ekspresi menjaga kesehatan warga kampus kita, dan Tetenger Bumi atau penanaman tanaman langka yang dapat menyerap air di lahan kampus Kepanjen dan wilayah tangkapan air di desa Srimulyo Dampit Kabupaten Malang,” jelas Unti.
Sementara itu, mewakili Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UB, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., Wakil Ketua MWA, Prof. dr. Mohammad Saifur Rohman, Sp.JP(K), Ph.D, FIHA, FICA, FAsCC, FSCAI, menyampaikan, bahwa sesuai dengan fungsi WMA, pihaknya akan mengawal, memberikan penguatan, serta melakukan advokasi terkait dengan langkah-langkah UB.
“Tentunya kami mengawal dalam hal kebijakan, keuangan, konsistensi dari peruntukan dan pengembangan nantinya. Harapannya ini akan menjadi supporting dan konsisten terkait dengan isu global, sehingga bisa membawa UB menjadi panutan di Indonesia dan Internasional,” tutupnya. (DnD)