Universitas Brawijaya Kukuhkan 4 Guru Besar, Dua Diantaranya Menemukan Energi Terbarukan dari Sampah

Jurnalismalang – Universitas Brawijaya terus meningkatkan kualitas keilmuannya salah satunya dengan menambah Guru Besar, tidak main-main Universitas Negeri terkemuka di Malang itu langsung mencetak 4 Guru Besar yang akan dikukuhkan pada Minggu (20/11/2022).

Dua diantaranya cukup menarik yaitu pasangan suami istri dari Fakultas Teknik Mesin yaitu Prof Dr Eng Mega Nur Sasongko ST MT,48, dan Prof Dr Eng Widya Wijayanti ST MTa,47.

Inovasi yang dihasilkan oleh Prof Dr Eng Mega Nur Sasongko ST MT,48 adalah upaya melihat potensi minyak goreng bekas dalam uji dropspray, dimana uji teknik dropspray pada dasarnya adalah penggabungan dari dua buah metode pengujian pembakaran bahan bakar yang berupa pengujian pembakaran droplet dan spray biodiesel.

“Dengan menggunakan biodiesel minyak goreng bekas, konsentrasi oksigen yang tinggi dalam spray api mempercepat proses percampuran bakan bakar dengan oksidator untuk mencapai proporsi stochiometrik, sehingga jarak percampuran menjadi lebih pendek. Melihat potensi ini, saya berharap agar masyarakat tidak membuang limbah minyak goreng bekas secara sembarangan dan masih berguna serta bermanfaat sebagai bahan baku biodiesel bahan bakar kendaraan diesel,” jelas Prof Dr Eng Mega Nur Sasongko ST MT,48.

Sementara itu istri dari Prof Dr Eng Mega Nur Sasongko ST MT,48 yaitu Prof Dr Eng Widya Wijayanti ST MTa,47 juga sama-sama mengangkat tentang konversi energi berbasis pirolisis.

“Pirolisis merupakan metode konversi energi yang ramah lingkungan yang dapat mengubah sampah atau senyawa organik menjadi bahan bakar non fosil melalui proses termokimia”

“Disini saya meneliti sampah terutama sampah plastik yang merupakan bahan bakar non fosil, bisa digunakan untuk energi terbarukan setelah melalui proses pembakaran dapat menghasilkan minyak setara Ron 92 atau pertamax,” jelas Prof Dr Eng Widya Wijayanti ST MTa,47.

Lebih lanjut Profesor dari Fakultas Teknik Mesin itu menambahkan, dari pemanasan sampah plastik atau konversi plastik ini, dengan uji coba 100 gram plastik dapat menghasilkan 90 gram minyak dan sisanya (10 gram) menjadi wax yang bisa digunakan juga untuk bahan baku lilin.

“Pengolahan sampah plastik ini sudah mulai dilakukan di TPA Tlekung Batu, dimana Pemkot Batu sudah mengawali dengan pengolahan sampah non fosil untuk energi terbarukan,” pungkas wanita energik itu.

Sementara itu Prof Dr Hamidah Nayati Utami SSos MSi sebagai Profesor bidang manajemen sumber daya manusia dari Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) dalam penelitiannya mengungkapkan, bahwa banyak perusahaan berdampak pandemi. Apalagi diprediksi tahun depan bakal terjadi resesi, maka Manajemen Sumber Daya Manusia menyingkapinya dengan tata kelola SDM model baru hasil sintesa sebelumnya.

“Saat ini perubahan situasi sangat cepat, dan cenderung kearah ketidakpastian, maka kami mengembangkan model Manajemen SDM yang situasional”

“Meski saat ini banyak tenaga human digantikan oleh tenaga mesin, akan tetapi banyak perusahaan juga memanfaatkan sumber daya manusianya untuk ikut memikirkan strategi perusahaan di tahun depan,” jelas Prof Hamidah Nayati Utami S.Sos , M.Si.

Untuk Profesor yang terakhir yaitu Prof Dr Ir Mohammad Mahmudi MS, dikukuhkan sebagai profesor Manajemen Sumber Daya Perairan, dimana beliau menilai mangrove punya jasa besar dalam perikanan, yakni dengan menyumbang bahan organik di perairan hingga nutrisi ikan tercukupi.

“Dengan menggunakan pendekatan nutrien yang berasal dari seresah daun mangrove, yang dinamakan Model Duga Produktivitas Perairan Mangrove-Detritus dari serasah menjadi hara,” tutup Prof Dr Ir Mohammad Mahmudi MS. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top