Jurnalismalang – Rapat Terbuka Senat dalam rangka Dies Natalis ke-21 Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang Tahun 2022 dihadiri oleh Menko PMK Prof Dr Muhadjir Effendy MAP, dimana pria yang juga mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia itu turut memberikan orasi ilmiah tentang bahasan stunting, Kamis (25/08/2022).
Prof Dr Muhadjir Effendy MAP mengatakan, angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi sekitar 24 persen, untuk semua harus turut berperan aktif dalam menurunkan angka stunting, meski dalam hal ini BKKBN yang bekerja langsung di lapangan, akan tetapi kalangan akademisi juga diharapkan turut membantu mencegah stunting.
“Stunting saat ini tidak hanya menyerang keluarga miskin saja, tetapi pola hidup dengan diet yang ketat, pernikahan terlalu muda dan belum siapnya wanita untuk mengandung (hamil), juga salah satu indikator penyebab stunting. Pemahaman seperti ini bisa dilakukan oleh adik-adik dari Universitas Tribuwana Tunggadewi, bagaimana pasangan yang mau menikah harus cukup akan nutrisi,” ungkap Prof Dr Muhadjir Effendy MAP.
Lebih lanjut dirinya menambahkan, pola pembelajaran yang ada di Universitas Tribuana Tunggadewi sangat mulia, dengan mengajak anak-anak dari NTT atau luar pulau untuk melanjutkan study, dengan memberikan keringanan biaya agar bisa kuliah.
“Saya juga berharap, nanti lulusan dari UNITRI tidak hanya menjadi orang yang mencari pekerjaan setelah lulus kuliah, tetapi dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, sehingga dapat mengajak teman-temannya untuk bekerja juga,” imbuhnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Rektor Unitri Prof Ir Eko Handayanto MSc PhD menyampaikan laporan kinerja Unitri Tahun Akademik 2021/2022. Tema dies natalis yang diangkat adalah “Raih Prestasi, Gapai Reputasi”.
“Unitri terus berupaya untuk menyelaraskan dan mendorong transformasinya dengan agenda prioritas pembangunan dan tujuan Kemendikbudristek melalui Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, yang mampu menghasilkan lulusan yang berkompeten, bermutu, relevan dengan kebutuhan serta mempunyai pola pikir kritis dan inovatif,” pungkasnya. (DnD)