Peringati Hari Anak Nasional, Walikota Malang Ingin Kota Malang Terus Menjadi Kota Ramah Anak

Jurnalismalang – Pemerintah Kota Malang mendapatkan Penghargaan Kota Layak Anak di tingkat Nindya jelang peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada Sabtu (23/07/2022). Hal itu tak lepas dari kerjasama dari seluruh komponen pemangku jabatan di jajaran Pemerintah Kota Malang, serta seluruh kalangan pendidikan di Kota Malang yang ramah pada anak.

Sutiaji, Walikota Malang mengaku bahagia mendapat penghargaan meski masih di tingkat Nindya, mudah-mudahan di kemudian hari bisa mendapat di tingkat Utama.

“Tapi yang terpenting menurut saya kan bukan hanya penghargaan, tapi implementasi di lapangan sudah tidak ada kekerasan anak, eksploitasi anak, apalagi perbuatan yang saat ini saya kira harus dipelototi bersama-sama ya, bahwa jika ada kekerasan atau ada pelecehan harus kita kawal benar-benar, siapapun yang melakukan hal-hal ini harus kita kita ini kita berikan punishment yang setimpal,” ungkap Sutiaji pada awak media.

“Mudah-mudahan tahun depan kita bisa menjadi Utama, sebenarnya Nindya itu kemarin sudah ada komitmennya, nah cuma dokumentasinya yang memang kita perlu benahi, mudah-mudahan ke depan sudah bisa Utama, artinya semakin kita perkecil juga eksploitasi anak ya. Termasuk taman-taman harus benar-benar mempedulikan dan memberikan fasilitas pada anak-anak, sehingga harapannya memang pemerintah ini benar-benar menghargai dan memberikan edukasi, serta fasilitasi pada anak-anak untuk tumbuh kembang dengan baik,” imbuh Sutiaji.

Lebih lanjut Sam Sutiaji juga menekankan kepada Dinas Pendidikan, jangan ada kekerasan terhadap anak, baik kekerasan verbal maupun kekerasan kekerasan fisik, edukasi tentang model pembelajaran, metodologi pembelajaran, terlebih saat ini kan sudah Merdeka Belajar, jadi suasana senang itu dapat dinikmati oleh anak-anak kita semua.

“Kita kan juga pernah jadi anak ya, jadi orang dewasa pernah jadi anak kan, sebetulnya tidak ada kenakalan anak, tidak ada kenakalan remaja tapi sebetulnya yang banyak adalah kenakalan orang tua, karena cara mendidik anaknya ini balas dendam ketika dulu diberlakukan oleh orang tuanya, mungkin pemahaman kurang baik, kadang mikirnya aku biyen yo ngene kok, itu yang ke depan secara literatif akan kita buatkan terus secara fasilitasi juga akan kita kuatkan,” pungkas Sam Sutiaji dengan ramah. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top