Jurnalismalang – Universitas Brawijaya menyesalkan terkait mahasiswa berinisial IA yang ditangkap oleh Densus 88, terkait dugaan terlibat radikalisme atau organisasi yang dilarang oleh pemerintah.
Prof.Dr.Drs.Abdul Hakim,M.Si., Wakil Rektor III Universitas Brawijaya mengaku prihatin dan sangat menyayangkan atas ditangkapnya IA, mahasiswa UB angkatan 2019 yang saat ini masuk dalam semester 6 dan diduga terlibat dalam organisasi terlarang.
“Inisial IA ini merupakan mahasiswa yang cerdas karena memiliki IPK diatas 3, terkait upaya pencegahan agar mahasiswanya tidak terlibat dengan gerakan radikalisme atau sejenis, UB setiap tahun ada pembinaan mental kebangsaan yang sekarang diubah program bela negara. Semua Perguruan Tinggi melaksanakan program itu, ada 9 kegiatan utama dalam kegiatan itu, tetapi salah satu dari program itu adalah pendidikan anti radikalisme”
“Kita rutin melaksanakan kegiatan anti radikalisme, salah satunya dengan mengundang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk memberikan ceramah kepada mahasiswa baru, baik di kalangan universitas maupun fakultas dibawah kordinasi dekan dan mahasiswa,” ungkap Prof.Dr.Drs.Abdul Hakim,M.Si., Wakil Rektor III Universitas Brawijaya.
Prof.Dr.Drs.Abdul Hakim,M.Si. menjelaskan pihak UB akan memperkuat lagi pengendalian dan pengawasan aktifitas mahasiswa yang digelar tanpa ijin, tidak boleh ada lagi kegiatan didalam kampus tanpa sepengetahuan pimpinan universitas atau fakultas, ini adalah salah satu upaya pencegahan yang bisa dilakukan.
“Kami akan berkoordinasi dengan pihak keamanan, baik dari militer atau kepolisian untuk menukar informasi, kegiatan yang dilakukan civitas akademika, mahasiswa, dosen, karyawan baik di kampus atau diluar Kampus, diharapkan kegiatan pencegahan sedini mungkin bisa dicegah”
“Kami prihatin, peristiwa ini akan mempengaruhi image masyarakat terhadap UB, karena UB adalah salah satu universitas besar tingkat nasional, 10 terbaik di Indonesia dan peringkat 801 dunia, untuk itu pimpinan universitas dan fakultas mencegah kegiatan serupa terjadi di kemudian hari,” imbuh Prof Hakim sapaan akrab Warek 3 UB itu kepada awak media. (DnD)