Jurnalismalang – Kota Malang menjadi salah satu daerah atau masuk dalam nominasi Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2022 dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) bersama 14 kota dan 16 kabupaten lainnya.
Sutiaji, Walikota Malang telah menyampaikan kinerja dan inovasi perencanaan pembangunan Kota Malang, dalam proses presentasi dan wawancara penilaian tahap III Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2022 kepada tim penilai pusat di Gedung Mini Block Office Pemkot Malang, Senin (11/04/2022).
“Memang ada beberapa pertanyaan dari tim penilai Bappenas terkait pemaparan kami di presentasi tahap II, tetapi itu semua sudah terjawab dari tim Bapeda, Badan Pusat Statistik, akademisi serta beberapa pengamat yang lain,” ungkap Sutiaji Walikota Malang usai bertemu tim dari Bappenas.
Walikota Malang itu menambahkan, salah satu mega proyek yang sempat dibahas tadi adalah pembangunan Malang Creative Center (MCC), dimana MCC itu merupakan usulan dari masyarakat yang juga pelaku UMKM, pelaku kesenian serta anak-anak muda.
“Kami menampung aspirasi secara bottom up, di penilaian tahap III ini terbagi dalam dua verifikasi, hari ini verifikasi data dan besok verifikasi lapangan. Tinggal melihat besok, apakah perencanaan dan pembangunan yang dilakukan Pemkot Malang sudah sustainable atau tidak, dengan mengcompare kepada masyarakat dan komunitas terkait pembangunan selama ini,” imbuh Sutiaji saat ditemui jurnalismalang.com.
“Terkait adanya angka kemiskinan yang disampaikan oleh tim penilai, menurut saya di kota manapun pasti ada tingkat kemiskinan, tinggal bagaimana kita mengolahnya agar tidak terjadi kesenjangan terlalu jauh antara yang kaya maupun yang kurang mampu. Beberapa hal telah dilakukan dalam penanganan pandemi, yaitu Malang Beli Produk Lokal (Malpro), Malang Berbagi (Malber), Malang Herbal (Malherb), Malang Digital Service (Maldis) dan golnya adalah Malang Bahagia (Malba) serta aplikasi OJIR untuk menekan pergerakan rentenir di masyarakat,” paparnya.
Hal itu juga mendapat dukungan penuh dari I Made Rian Diana Kartika, Ketua DPRD Kota Malang, yang mengaku sering bersama Walikota Malang dalam blusukan ke kampung atau warung kopi dibeberapa tempat, untuk menyerap aspirasi masyarakat.
“DPRD Kota Malang juga sering bersama Pak Walikota untuk sekedar ngopi di warung atau terkadang jagongan di beberapa kampung saat malam hari, karena kami ingin mendengar dan menyerap aspirasi dari masyarakat,” pungkas Ketua DPRD Kota Malang itu. (DnD)